Bromo - Banyak kejutan yang ditemukan OTOMOTIFNET saat mencoba Kawasaki Versys-X 250 yang berlangsung di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur (23-24/2).
Sesi tes dibagi jadi dua sesi, pertama di jalan raya di seputaran Terminal Sukapura, Probolinggo, atau sebelum baik ke Bromo. Kemudian esoknya mencoba di lautan pasir Bromo. Apa saja kejutannya? (Otomotifnet.com)
Kejutan pertama yang langsung dirasakan ketika duduk adalah kaki bisa menapak sempurna ke tanah, padahal postur motor terlihat tinggi. Oiya tinggi joknya 815 mm dan diduduki tester berpostur 173 cm berbobot 63 kg.
Maklum saja, karena menurut Hiroyuki Wada, Project Leader Versys-X 250 dari Engineer Department, R&D Division, Motorcycle & Engine company, Kawasaki Heavy Industries, Versys-X 250 dikembangkan untuk pasar Indonesia, yang kemudian untuk pasar global.
Tentu posturnya disesuaikan dengan mayoritas orang Indonesia. Ergonominya juga sangat nyaman, karena didukung setang lebar dan tinggi, jadi posisi duduknya santai.
Kejutan kedua ketika mulai jalan dan langsung diajak melibas trek turun naik, ternyata terasa ringan banget! Efeknya adalah motor jadi sangat mudah dikendalikan. Jadi menguasai motor ini enggak butuh waktu lama, singkat saja sudah menyatu.
Padahal ukuran Versys-X ini tampak besar dan bobotnya lumayan, tipe Tourer yang pertama dicoba mencapai 184 kg!
Menurut Wada-san, hal ini dikarenakan sasis yang dipakai benar-benar baru yang didesain mirip sang kakak, Versys 650. Ternyata tampang besarnya menipu ketika dinaiki, terasa ringan dan mudah dikendalikan!
Kejutan ketiga yang bisa dirasakan adalah karakter mesin. Ternyata kuatnya di antara 4.000 sampai 7.000 rpm, di bawah itu loyo, sedang di atas mau naik sampai 13.000 rpm namun perlahan.
Efeknya apa? Riding pakai Versys-X 250 ini lebih cocok jalan santai menikmati jalan, karena kendati gas dibuka mendadak sampai mentok pun rpm bergerak naik secara perlahan.
Positifnya jadi lebih mudah dikendalikan, jadi enggak lekas lelah. Namun akan geregetan jika akan menyalip atau sedang buru-buru.
Hal ini juga sesuai dengan klaim Wada-san, yang mana basik mesin pakai Ninja 250, namun ada perubahan agar punya torsi kuat di putaran bawah sampai menengah menyesuaikan genrenya sebagai adventure bike. Ubahannya ada di mapping ECU, desain leher knalpot dan volume boks filter.
| Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR