Jakarta - Hujan lebat yang merata di seluruh Indonesia membuat pengendara motor harus nekat menerobos hujan. Kalau bodi mulai meriang, bisa ke dokter. Tapi kalau skutik kesayangan yang jadi andalan mobilisasi meriang, wah mesti tahu tanda- tanda dan penangannya tuh! Apa saja? Fariz/otomotifnet.com
Area CVT
Karena bertransmisi CVT (Continous Variable Transmission), jangan asal terabas genangan air.“Batas maksimal genangan untuk area CVT adalah 35 cm, jangan paksakan kalau lebih dari itu,” ucap Titut Winarto kepala mekanik AHASS Honda Wahana, Kalimalang, Jakarta Timur.
Ia menjelaskan jika bagian ini harus kering bersih dari DOA, “Jangan ada DOA di bagian CVT. Yaitu debu, oli dan air, karena bisa membuat selip saat berakselerasi,” lanjut Titut sapaannya. Air hujan yang masuk ke area CVT bisa menimbulkan kerak sedangkan debu membuat abrasi yang merusak komponen CVT.
Setelah membersihkan seluruh part CVT jangan lupa beri grease agar putaran pulley lancar. Bersihkan dan cuci juga filter CVT karena air hujan akan membuat komponen ini menjadi sangat kotor. Jika menerjang banjir hingga CVT penuh dengan air sebaiknya jangan nyalakan mesin, “Dorong lalu cari tempat aman.
Diamkan 10 sampai 15 menit sambil membuka drain pipe di bawah CVT, lalu hidupkan mesin sampai area CVT kering,” wantinya.
Oli
Cek juga pelumasan mesin dan oli transmisi di dekat CVT. “Cek oli mesin dan oli gardan bisa melihat dari stick tutup olinya, kalau berwarna putih berarti oli sudah bercampur dengan air,” ucap Fajar Jaya Sukmana dari bengkel FJR.
Kalau benar ada air di dalam ruang pelumasan sebaiknya segera kuras oli. Karena air dalam ruang mesin dapat menyebabkan korosi pada permukaan logam sehingga mempercepat kerusakan komponen.
Selain itu air juga bisa merusak bahan aditif pelumas, kandungan air di dalam pelumas akan melarutkan, menggumpalkan dan bahkan dapat mengubah bahan aditif pelumas menjadi larutan asam yang berbahaya bagi logam.
Air di dalam pelumas juga dapat menghalangi laju aliran minyak pelumas yang disirkulasi. “Tapi mungkin jarang air masuk ke ruang mesin skutik karena letaknya sempit dan punya lubang hawa mesin di tutup gigi sentrik dan tutup kepala silider. Kecuali jika terendam berhari-hari,” lanjut Fajar.
Kelistrikan
Tidak hanya area mesin saja namun area kelistrikan juga perlu diperhatikan, “Jangan sampai ada air pada tiap sambungan soket apalagi untuk motor injeksi. Jangan sampai nge-ground,” wanti Titut.
Cara membersihkan air pada soket bisa dengan melepas soket terlebih dahulu. Setelah itu bisa ditiup atau menggunakan angin dari kompresor lalu keringkan.
Pengereman
Bagian ini juga perlu diperhatikan setelah menerjang derasnya hujan. Bisa-bisa mendadak blong, kan bahaya tuh! “Seperti rem belakang tromol biasanya air hujan akan masuk. Air hujan mengandung minyak dan kotoran yang akan membuat kinerja rem menjadi tidak maksimal,” ujar Titut yang tinggal di bilangan Pasar Gembrong, Jakarta Timur ini.
Rem depan juga harus dibersihkan. Dengan membersihkan piston kalipernya menggunakan sikat kawat, lalu lumasi karet sil yang menyatu dengan braket kaliper agar tidak macet.
Lumasi
Tidak lupa juga untuk melumasi beberapa komponen bergerak agar kerjanya tetap lancar. Seperti kabel gas, melakukannya bisa dengan membuka setelan kabel gas tepatnya di bawah batok lampu.
“Buka setelan gas lalu semprot menggunakan cairan penetran sambil memainkan gas agar cairan merata dan turun,” lanjut Fajar yang berpostur kurus ini. Lumasi juga bagian lain seperti standar samping dan tengah. Karena bagian ini punya kontak langsung dengan air hujan dan kotoran, wajar saja karena letaknya berada di bawah.
Kunci kontak juga perlu dilumasi karena biasanya kotoran air hujan dan debu lebih cepat menumpuk saat musim hujan seperti ini. Pelumasannya sama tetap menggunakan penetran yang banyak dijual di toko onderdil.
FJR 085697309125
AHASS WAHANA KALIMALANG 021-8613161
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR