Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tips Libur Lebaran, Perlakuan AC di Cuaca Panas

erie - Senin, 19 Juni 2017 | 22:26 WIB
No caption
No credit
No caption

Jakarta-Kerap jadi perdebatan dalam penggunaan AC di mobil.

Dalam keadaan cuaca panas, lebih efektif memutar suhu ke posisi paling dingin atau justru menambah putaran kipas supaya hembusan makin kencang? 

Sebenarnya, ini perlu lihat situasinya terlebih dahulu. 

Kalau hanya berisi 1 atau 2 orang, pakai suhu paling dingin tapi fan tetap 1 saja.

Dengan suhu yang diatur, maka sesungguhnya tingkat dingin AC yang disesuaikan. 

Ingin suhu lebih kecil yang artinya dingin, atau suhu besar yang berarti hangat atau justru panas.

Pengaturan suhu di AC itu sesungguhnya mengatur kinerja dari kompresor. 

Pada mobil-mobil dengan pengaturan suhu secara digital justru lebih enak. 

Tinggal setel pada tulisan LO saja, atau pada satu tingkat di atas posisi sebelumnya.

Sehingga menjamin kabin tetap sejuk dan berkendara dapat nyaman.

Jika dilakukan pengaturan seperti itu, fan tetap di angka 1 dengan suhu paling kecil, maka kabin akan cepat dingin. 

Tetapi kalau mengambil opsi, meningkatkan embusan AC, anggap saja menjadi di angka 2, maka putaran fan akan semakin kencang.

Hembusan juga semakin kuat dan sampai menyeluruh ke kabin. 

Namun tingkat dingin dari AC akan tetap saja di posisi awal.

Pada posisi ini, biasanya kurang berhasil membuat kabin dingin.

No caption
No credit
No caption
Tanda COOL untuk atur naik turunnya suhu di kabin
No caption
No credit
No caption
Angka merupakan kecepatan hembusan angin ke seantero kabin

Sedikit berbeda jika kabin dalam keadaan penuh. 

Posisi fan sebaiknya ditingkatkan. 

Demikian juga untuk suhu, buat lebih dingin dibanding hanya satu atau dua orang di kabin. 

Posisi ini tetap ada konsekuensinya, yakni suara gemuruh dan berisik fan akan terdengar. 

Masih ada yang menganggap kalau memutar suhu ke tingkat paling dingin, akan menimbulkan frosting pada AC. 

Sejatinya itu tidak akan terjadi, karena suhu luar terbilang panas. 

Kalau suhu panas tapi membeku, maka ada komponen AC yang tidak benar. 

Komponen automatic dari fan sudah harus ganti atau diperiksa.

Sebaliknya jika berkendara di kondisi udara dingin. 

Suhu bisa dibuat lebih hangat dan embusan fan tetap di angka 1.

Hal ini untuk menjaga suhu tetap sejuk selama perjalanan. 

Tapi harus diingat, suhu tidak boleh terlalu besar. 

Paling tidak berada lebih dari 50 persen.

Hal ini untuk menjaga komponen automatic tidak terlalu cepat on/off. 

Jika terlalu cepat on/off, maka magnet clutch akan lekas rusak. 

Padahal untuk menggantinya cukup mahal. 

Sebagai contoh untuk Toyota Avanza, bisa dihargai sekitar Rp 950 ribu, belum berikut jasa bongkar dan freon. 

Jika total terima beres sekitar Rp 1,3 jutaan.

Pengaturan suhu dan hembusan angin dari AC yang tepat bikin kopling AC tahan lama

 

Editor : erie

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa