Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tanggapi Larangan Motor Melintas, Begini Komentar Pedas Bikers di Jakarta

Selasa, 22 Agustus 2017 | 14:48 WIB

Jakarta - Wacana pelarangan melintas bagi pengendara sepeda motor di beberapa ruas jalan protokol DKI Jakarta, membuat beberapa bikers ibu kota melontarkan komentar pedas kepada pemerintah selaku pemangku kebijakan.

"Pake logika aja sih, mas. Kenapa mesti motor?. Mengapa nggak mobil yang paling cuma diisi 1-3 orang. Sementara dari segi dimensi, mobil lebih gede dari motor. Pastinya lebih bikin padat dan macet jalanan," terang Benedictus, saat dihubungi OTOMOTIFNET (22/8).

Komentar bernada tinggi juga diungkapkan Hidayat yang sehari-hari mengandalkan sepeda motor sebagai pendukung aktivitasnya. "Pemerintah selalu menyalahkan motor terkait kemacetan di Jakarta. Seolah-olah mobil bukan menjadi biang keladi kemacetan di Jakarta," katanya.

(Baca juga : Jumlah Kendaraan Membeludak, Dampak Program Presiden Soeharto?)

Hidayat juga punya opini jika kemacetan Jakarta bukan melulu karena faktor jumlah motor yang banyak. Lebih dari itu, juga karena semakin banyak orang yang mampu membeli mobil dengan skema pembiayaan yang dimudahkan.

"Coba lihat aja sekarang. Dengan DP 5-15 juta rupiah, orang-orang sudah bisa membeli mobil. Katanya mau mengurangi kemacetan, tapi kebijakan pemerintah kok malah bikin orang terpicu beli kendaraan pribadi," tegasnya lagi.

Tidak mau kalah, komentar bersifat kontra juga diluapkan Aditya. "Walau kebijakan ini maksudnya baik, tapi pasti bakal merugikan banyak pihak yang bergantung sama motor untuk mencari penghasilan, seperti driver ojek online dan kurir," ujarnya.                 

(Baca juga : Halo Bikers, Catet Nih Tanggal Pelarangan Motor di Jakarta dan Solusinya Buat Anda)

Selain bakal merugikan banyak pengguna motor, Aditya juga beranggapan jika kebijakan pelarangan motor melintas belum kelihatan dampaknya dalam mengurangi kemacetan.

"Contoh di ruas Jalan MH. Thamrin, hasilnya enggak kelihatan sampai sekarang. Malah kenyataanya di lapangan, jalur ini masih bisa dilewati motor kalau lagi nggak ada petugas Polisi," pungkas pengguna Yamaha V-Ixion ini.

Seperti diinfokan sebelumnya, pemerintah berencana memperluas area bebas sepeda motor di sejumlah ruas jalan DKI Jakarta. Daerah terlarang bagi pemotor ini akan diberlakukan di Jalan Sudirman, dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan.

(Baca juga : Ini Alasan Jalan Jenderal Sudirman Terlarang Untuk Bikers)

Selain itu, juga menyasar ruas Jalan Rasuna Said hingga Jalan Imam Bonjol. Kebijakan ini akan mulai disosialisasikan awal bulan September dan rencananya diterapkan pada 11 Oktober 2017, melalui Peraturan Gubernur (Pergub).

Kebijakan ini diterapkan untuk mengurangi kemacetan dan 'memaksa' warga untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. "Jadi program uji coba ini akan diatur sedemikian rupa untuk meningkatkan sisi layanan transportasinya," terang Sigit Widjatmoko, Waka Dishub DKI Jakarta.

"Apalagi  dari sisi transportasi di Jakarta juga sudah bagus kemudian ada program lain yang utamanya adalah, bagaimana dampak kemacetan selama ini bisa dikurangi," pungkasnya.(Otomotifnet.com)

Editor :

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa