Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Insinyur Otomotif Indonesia Jangan Mau Jadi 'Tukang Jahit', Bisa Kok Lawan Thailand

Harryt MR - Jumat, 25 Agustus 2017 | 18:57 WIB
No caption
No credit
No caption

JAKARTA – Insinyur otomotif Indonesia, jangan mau jadi ‘tukang jahit’. Ayo insinyur Indonesia ikut andil dalam pengembangan produk. Pesan ini disampaikan pada gelaran Apresiasi Product Development Indonesia (APDI) yang berlangsung di pameran GIIAS 2017 (18/8).

Insinyur otomotif Indonesia diakui jumlahnya banyak. Mereka tersebar di berbagai lini industri perakitan mobil dan motor hingga industri sukucadang serta aftermarket. 

Sayangnya, keterlibatan insinyur otomotif sebagian besar hanya sebagai perakit di pabrik. “Teman-teman insinyur masih jarang terlibat pada pengembangan desain dan perhitungan sebuah produk otomotif.

Mereka pun akhirnya juga tidak punya otoritas terhadap produk tersebut. Sangat disayangkan,” papar Achmad Rizal, Ketua Panitia Pelaksana APDI 2017, sekaligus Ketua Bidang Re-industrialisasi Ikatan Alumni ITB (IA ITB).

Dikhawatirkan insinyur Indonesia hanya akan jadi insinyur produksi alias tukang jahit dari insinyur India dan Thailand,

Padahal, pasar otomotif tanah air begitu besar. Insinyur Indonesia sejatinya paham betul selera pasar negeri sendiri, sehingga harusnya diberikan kesempatan untuk berkontribusi lebih besar.

Melalui ajang APDI 2017, yang digagas oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bersama Kementerian Perindustrian. Diharapkan dapat memacu desainer dan insinyur Indonesia dalam rancang bangun product otomotif.

Apalagi pasar otomotif nasional terus tumbuh. “Diharapkan dari program ini menjadi katalisator pengembangan kemampuan desainer dan insinyur Indonesia untuk menjadikan Bangsa Indonesia menjadi Bangsa Pemenang di industri otomotif,” tegas I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen ILMATE, Kementerian Perindustrian.

Kemampuan para insinyur Indonesia diakui sangat kompetitif, sehingga berani diadu dengan negara lain. Khususnya di tingkat Asia, semisal India dan Thailand.

“Jika tidak segera didorong kemampuan para insinyur Indonesia, dikhawatirkan insinyur Indonesia hanya akan jadi insinyur produksi alias tukang jahit dari insinyur India dan Thailand,” beber Putu. (Otomotifnet.com)

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa