/photo/gridoto/2018/07/09/65820405.jpg)
Otomotifnet.com - Konsep cafe racer masih digandrungi pencinta modifikasi maupun modifikator Indonesia saat ini.
Bahkan berkembang jadi neo cafe racer, yang mana tetap beraura ala balap dari cafe ke cafe zaman dulu di Eropa, tapi mengalami perkembangan bentuk.
Konsep itu yang diterapkan rumah modifikasi Greyhead Customland, pada Kawasaki Ninja 250 milik Ricardo Suwardy yang asal Padang, Sumatera Barat.
"Dia ingin cafe racer tapi tidak dengan bentuk klasik, jadilah neo cafe racer ini," kata Hezi Satria punggawa Greyhead Customland.
Ubahan diawali dengan menanggalkan seluruh fairing dan bodi aslinya.
/photo/gridoto/2018/07/09/3373731739.jpg)
Beberapa penyesuaian dilakukan Hezi dan tim untuk merealisasikan Ninja jadi beraliran neo cafe racer.
"Subframe dipotong habis dan kita buat baru dengan ukuran lebih pendek untuk jok single seater," terang modifikator yang bermarkas di Jl. Mushola Al-Arifah No. 41, Jatibening Baru, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Selanjutnya bodi dibikin baru hasil rekayasa Hezi.
Bentuknya tampak nyeleneh karena menutupi seluruh bagian mesin dan sekilas menyatu sampai tangki.
Seakan kembali pakai fairing tapi terpotong hanya sampai belakang komstir, bagian suspensi depan tetap terbuka.
(BACA JUGA: Yang Lain Masih Pengen, Kawasaki Ninja 250R Keluaran Awal Sudah Dianggap Jadul, Begini Jadinya)
/photo/gridoto/2018/07/09/2779813843.jpg)
Menurut Hezi itu yang menjadikannya disebut neo cafe racer, yang mana terbuat dari bahan fiberglass.
"Untuk tangki dibuat jadi agak panjang dari konsep neo biasanya," kata Hezi yang menjuluki motor ini ‘Dolphin Racer’.
Mirip lumba-lumba sih ya?
Selanjutnya Hezi melakukan rombakan kaki-kaki, biar lebih kekar dan terjamin kekuatannya digunakan limbah motor gede.
(BACA JUGA: Dielus Halus, Aura Racing New Kawasaki Ninja 250 Makin Keluar)
/photo/gridoto/2018/07/09/2883558210.jpg)
Mulai upside down Suzuki GSX-R600, sedang swing arm menggunakan kepunyaan Ducati S4Rs model pro arm yang diset jadi lebih panjang.
"Sengaja dibuat lebih panjang agar sinergi antara bodi dan dimensi motor keseluruhan lebih pas, panjangnya jadi nambah sekitar 20 cm dari aslinya.
Dalam menyatukan swing arm pada frame Ninja 250 ini pun juga perlu penyesuaian, kita buatkan pelat gendong yang menumpang di mounting arm pada frame," kata Hezi.
Monosoknya andalkan Ohlins. Peleknya mencomot milik MV Agusta F4 yang punya bentuk khas, model bintang palang lima.
(BACA JUGA: Kirain Bercanda, Ternyata Yang Dijual Beneran Ninja, Bentuknya Begitu Sih)
/photo/gridoto/2018/07/09/1396174881.jpg)
Sedangkan untuk karet bundar, Ricardo yang doyan ngebut memilih Bridgestone Battlax S21 berukuran 120/60-17 untuk depan dan 190/50-17 untuk belakang.
Dalam memberikan performa pengereman depan yang maksimal, dipilih master rem Brembo RCS19 yang ditemukan dengan kaliper Tokico tipe radial bawaan upside down.
Ubahan terakhir performa mesin ‘Dolphin Racer’ ditingkatkan, dengan mengganti perangkat gas buang pakai model custom, dengan silencer model 3 lubang bertingkat mirip MV Agusta F3 yang digrafir batik oleh DRT.
Jadi deh sebuah neo cafe racer! (Fajrin/Otomotifnet.com)
Greyhead Customland : 0821-1410-6666
Plus : Berani tampil beda dengan konsep baru
Minus : Siap-siap kotoran roda belakang nyiprat kalau riding saat hujan
Data Modifikasi
Ban depan : Battlax S21 120/60-17
Ban belakang : Battlax S21 190/50-17
Pelek depan : MV Agusta F4 3.50x17
Pelek belakang : MV Agusta F4 6.00x17
Sokbreker depan : GSX-R600
Monosok : Ohlins
Master rem : Brembo RCS19
Master kopling : Brembo RCS16
Kaliper depan : Tokico Radial
Kaliper belakang : Brembo
Swing arm : Ducati S4Rs
Footstep : Katsumoto
Engine cover : R&G
Setang : GSX-R600
Spion : Bar end Rizoma
Headlamp : Daymaker
Handgrip : Rizoma
Tabung minyak rem : Rizoma
Selang rem : HEL
Knalpot : Full Custom Stainless Steel
Silencer : Grafir Batik By DRT
Stoplamp : LED Flexible
Jok : Kangaroo Leather By Classic Jok
Body work : Full custom fiberglass
Cat : Custom Paintjob by Color King
| Editor | : | Iday |
| Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR