Otomotifnet.com - Pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez akui bahwa dirinya harus mengganti strategi dalam balapan di MotoGP Austria kemarin, Minggu (12/8/2018).
Pemuda asal Spanyol ini melihat musuhnya, duo Ducati, sebelum memutuskan untuk mengubah permainan.
Marc Marquez melihat bahwa Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso tidak ngotot di awal balapan.
Dilansir dari Tuttomotoriweb.com, hal ini membuat Marquez mencoba peluang lain: memacu motor lebih kencang.
(BACA JUGA: Bos Yamaha Salut Sama Rossi, Sebut Hari Penderitaan Untuk Vinales Di MotoGP Austria)
"Menurut pendapatku, dia (Jorge Lorenzo) tak ingin menyerang di awal karena aku melihatnya melaju pelan saat mengejarku," ujar Marc Marquez.
Marc Marquez setengah menebak bahwa Ducati berusaha menghemat bahan bakar.
"Hal ini membuatku berganti strategi dan mendorong untuk menarik," kata Marquez.
Marc Marquez mencoba membuat jarak di awal hingga pertengahan balapan karena dia menyadari kondisinya.
(BACA JUGA: Dasar Valentino Rossi, Jauh Dari Podium Pun Masih Mengundang Jempol Berdiri)
"Aku takut dengan ban hard yang kupakai bisa rugi di akhir," terang Marc Marquez.
Oleh sebab itu, dirinya mencoba membuat jarak dan berharap Ducati kesulitan mengejarnya di akhir.
Di sisi lain, Jorge Lorenzo ternyata mampu menunjukkan ban soft yang dipakainya dan dihematnya bisa berguna di pertarungan final.
Tapi, Marc Marquez juga sebenarnya tak menyangka dia akan mendapat perlawanan sengit dari Jorge Lorenzo.
(BACA JUGA: Lorenzo Luar Biasa, Dovizioso Sampai Kehabisan Ban, Ditinggal Pula Sama Marquez)
"Sejujurnya, kupikir Andrea Dovizioso yang akan menjadi lawan utamaku," ungkap Marquez.
Tapi Jorge Lorenzo justru yang berhasil mengagetkannya, terutama saat berhasil menyalipnya dari luar di last lap.
Menurut Marc Marquez, Jorge Lorenzo bisa mencoba di penultimate curve (tikungan 8) karena tikungan itu disebut Marquez: 'menanjak seperti truk'.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR