Otomotifnet.com - Musim 2017 menjadi gebrakan bagi skuat Honda MotoGP berhasil menguasai balapan MotoGP.
Ternyata, hal itu lantaran Honda meniru Yamaha untuk pemilih jenis mesin yang akan dipakai di ajang balap MotoGP.
Cara itu terbukti ampuh dengan Marc Marquez tak terbendung di musim lalu sampai ronde MotoGP Austria musim ini.
(BACA JUGA: Ternyata, Kandidat Pilpres 2019 Prabowo Subianto Penggemar Berat SUV)
Marc Marquez membikin gap lebar sebagai pimpinan klasemen sementara pembalap MotoGP tahun ini dengan rentang 59 poin.
Alih-alih persaingan MotoGP musim ini pengin lebih seru lagi, perlu dua ronde Marc Marquez tidak ikut lomba atau dua putaran nihil mendulang poin
Dengan begitu Valentino Rossi bisa terus menempel ketat raihan poin klasemen.
(BACA JUGA: Mau Jajan Motor Baru Kawasaki? Berikut Daftar Harga Terkini)
Inilah kesuksesan Honda di MotoGP, di mana pada musim 2017 motor RC213V sudah enggak menggunakan mesin jenis screamer.
Tahun 2016 terakhir Honda di MotoGP pakai mesin screamer.
Tahun 1990-an Honda menggunakan mesin big bang saat GP5 00.
Mesin big bang disebut-sebut mampu membuat umur pakai ban lebih panjang dibanding mesin screamer.
(BACA JUGA: Ada Sentuhan Baru Di Yamaha Fino Grande, Tambah Elegan Dan Variatif)
Logikanya tenaga yang dihasilkan mesin big bang ada jeda sepersekian detik antar gerakan piston di posisi Titik Mati Atas (TMA) untuk menghasilkan tenaga dengan gerakan tiga piston yang lain.
"Sebelum 2017 Marc Marquez bermasalah dengan traksi ban saat sudut menikungnya tinggi. Setelah pakai mesin baru, Marc Marquez lebih nyaman," beber Santiago Hernandes, Kepala Teknik Repsol Honda kepada Crash.net.
Yamaha menggunakan mesin jenis big bang di MotoGP saat Valentino Rossi gabung ke tim Yamaha tahun 2004 silam.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR