Otomotifnet.com - Nilai kurs mata uang Dolar Amerika Serikat belakangan ini tembus di Rp 15.000-an, tak bisa dimungkiri berdampak terhadap di harga jual motor.
Meningkatkatnya kurs mata uang Dolar Amerika Serikat mempengaruhi kondisi harga motor tahun depan.
Hal itu seperti diungkapkan Johannes Loman, Wakil Presiden Direktur PT Astra Honda Motor (AHM), menyebutkan harga motor tahun 2019.
(BACA JUGA: Belasan Moge Kena Razia, Sampai Ada Yang Berusaha Kabur)
"Seandainya Dolar masih seperti saat ini, tahun depan bisa ada penyesuaian harga," kata Johannes Loman, saat pameran motor di Jakarta kemarin (31/10/2018).
"Akan tetapi, beberapa cara akan kita lakukan supaya tidak terjadi penyesuaian harga," imbuh Johannes Loman kepada Yang dimaksud Loman penyesuaian harga berarti kenaikan harga motor.
Kenaikan harga motor dipastikan bukan hanya lantaran dampak peningkatan nilai tukar Dolar Amerika Serikat yang menguat dari Rupiah.
(BACA JUGA: Bingung Bukan Alasan, Nih Dia 7 Hal Penting Soal Tilang Elektronik)
Namun juga, biaya BBN atau Bea Balik Nama Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) hampir selalu naik sampai 5%.
Di luar menguatnya dollar di angka Rp 15.000-an, kenaikan harga motor bisa terjadi karena kenaikan BBN PKB per tahunnya.
"Makanya, banyak pertimbangan untuk penyesuaian harga tahun depan. Penyesuaian harga jadi pilihan terakhir tahun depan," urai Johannes Loman yang juga Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR