Otomotifnet.com - MotoGP 2019 disepakati ada beberapa ubahan regulasi yang dilakukan.
Ubahan regulasi itu dilakukan saat pertemuan komisi Grand Prix yang dihadiri pejabat MotoGP di Madrid, Spanyol (30/11/18).
Pejabat MotoGP yang hadir yakni, Paul Duparc (FIM), Takanao Tsubouchi (MSMA), Mike Trimby (IRTA), Carlos Ezpeleta (CEO Dorna Sports), Corrado Cecchinelli (direktur teknologi), Mike Webb (race director) dan Danny Aldridge (direktur teknis).
Ada beberapa perubahan aturan baru di MotoGP 2019 tapi banyaknya soal non teknis.
Tampak beberapa item membuat permainan tahun depan lebih seru.
(BACA JUGA: Konsumsi Bensin Motor MotoGP, Satu Liter Untuk Berapa Kilometer?)
Hasil Balap
Sebelumnya, untuk bisa finish, pembalap dan motornya harus tetap bersentuhan saat melewati garis finis.
Artinya gagal finish jika pembalap dan motornya terpisah, bisa karena crash di depan garis finis atau sebab lainnya.
Ke depannya, penentuan hasil balapan ditentukan salah satu bagian (antara pembalap dan motornya) yang terakhir melewati garis finis.
Jadi jika terjadi crash tepat sebelum finish, maka penentuan posisi finis berdasarkan bagian terakhir yang melewati garis finish.
Kedua bagian (pembalap dan motor) harus sama-sama melewati garis finish.
(BACA JUGA: Motor MotoGP Mahalnya Minta Ampun, Ini Lima Alasannya)
Pembalap Pengganti
Kadang-kadang seperti yang terjadi di kelas Moto2 dan Moto3, tim akan mengganti pembalap cedera dengan pembalap yang mendapat kontrak dengan pembalap di kejuaraan lain.
Misalnya saja dengan pembalap dari FIM CEV, misalnya saja saat Dimas Ekky tampil menggantikan Bo Bendsneyder di Moto2 Malaysia beberapa waktu lalu.
Di musim 2019, pembalap punya syarat lain agar bisa menjadi pembalap pengganti.
Pembalap pengganti itu tidak boleh melakukan aktivitas balap lain di sirkuit yang sama dalam waktu 14 hari sebelum Grand Prix saat dia tampil sebagai pengganti.
(BACA JUGA: Masalah Elektronik Rongrong Ban Belakang Yamaha Rossi)
Aturan Pembalap Kembali Balapan Usai Berhenti
Kriteria pembalap yang boleh kembali membalap usai terhenti (mengalami crash atau semacamnya) semakin jelas.
Para pembalap boleh meminta dan mendapat bantuan dari marshal untuk menghidupkan kembali motornya dan balapan kembali.
Jadi pembalap bisa langsung lanjut dengan bantuan marshal atau kembali ke pit untuk ganti motor setelah crash.
Namun, FIM MotoGP Stewards akan menentukan pembalap 'aktif' yang masih layak kembali balap.
Ini untuk menanggulangi kemungkinan overlaping yang akan berbahaya jika terjadi di MotoGP.
Jika bisa melanjutkan balapan tapi malah kemungkinan di-overlap pembalap lain maka kemungkinan Stewards tidak akan kasih izin.
(BACA JUGA: Tengok Lagi MotoGP 2018, Seri Ini Yang Paling Banyak Masalah)
Menyalip Saat Bendera Kuning
Ketika ada penalti muncul karena menyalip saat bendera kuning berkibar, pemberitahuan adanya penalti akan diinformasikan lewat dasbor motor selama tiga lap.
Sebelumnya notifikasi itu ditampilkan selama lima lap.
Menghidupkan Mesin
Untuk masalah keselamatan, sekarang tidak boleh menyalakan mesin motor di dalam garasi di saat apapun.
Mesin harus dihidupkan di luar garasi.
(BACA JUGA: Libas Banyak Pembalap, Marquez Dinobatkan Jadi Yang Terbaik di Dunia)
Gelar Resmi Rekor Lap Sirkuit dan Rekor Lap Balap
Rekor lap sirkuit dan rekor lap balap dua hal yang dianggap sama tapi sebenarnya berbeda.
Rekor lap sirkuit sepanjang masa adalah waktu tercepat dalam sejarah di semua sesi GP, baik mulai yang tercatat di tes, latihan, kualifikasi, hingga balapan.
Sedangkan rekor lap balap adalah waktu terbaik yang tercatat saat sesi balapan saja.
Poin Konsesi
Sebelumnya hak konsesi hanya berlaku dalam semusim.
Poin konsesi yang dikumpulkan hanya berlaku semusim, setelahnya akan hangus dimulai dari nol lagi.
Untuk musim depan, poin konsesi akan hangus setelah dua musim.
Misalnya, KTM memperoleh poin konsesi pada MotoGP 2018 lalu, poin itu masih berlaku untuk musim depan.
Berbeda halnya dengan sebelumnya, poin konsesi yang dikumpulkan hanya berlaku dalam musim itu saja.
(BACA JUGA: Dahului Indonesia, Finlandia Siap Jadi Tuan Rumah MotoGP Tahun 2020)
Generator Listrik di Grid
Sekarang ada batasan generator listrik yang boleh dibawa ke grid.
Maksimal hanya 2 kW saja dan harus dibawa dalam satu rangkaian dengan kotak peralatan, roda cadangan, dan peralatan lainnya.
Mesin Moto2
Seperti yang diketahui, Moto2 2019 akan menggunakan mesin dari Triumph.
Sementara hanya beberapa poin yang sudah ditentukan dalam regulasi kelas Moto2, ke depannya akan segera di-update beberapa regulasi teknis di Moto2.
(BACA JUGA: Inovasi Ducati Makin Ngeri, Pakai Lampu Kayak Mobil F1)
Alokasi Ban
Untuk kelas MotoGP, ada ubahan alokasi untuk ban hujan.
Sebelumnya tiap pembalap hanya dikasih 11 ban hujan, musim 2019 akan dikasih 13 ban.
Terdiri dari 6 ban depan dan 7 ban belakang.
Untuk kelas Moto2 dan Moto3, tidak ada batasan ban hujan.
Aturan Penalti yang Tidak Bisa Digugat
Ada beberapa penalti yang tidak bisa dibanding oleh pembalap maupun tim.
Penalti yang dimaksud utamanya penalti yang diberikan saat balapan masih berlangsung.
Misalnya saja mundur posisi, ride through (melaju di pit), dan lainnya.
Itu karena waktu yang terbatas saat balapan, hukuman yang diberikan saat balapan berlangsung akan mengganggu balapan jika diprotes oleh tim atau pembalap.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR