Otomotifnet.com - Teror kain api yang sengaja membakar mobil dan motor menghantui warga Semarang, Jateng.
Hingga detik ini, pihak kepolisian belum bisa menangkap pelakunya yang sudah beraksi beberapa kali.
Sejak Desember 2018, hingga awal Februari 2019, setidaknya ada 22 kasus pembakaran mobil dan motor.
Pelaku tergolong licin tapi hal tersebut didukung minimnya alat bukti.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Condro Kirono memastikan pengungkapan kasus tersebut masih berjalan.
(Baca Juga : Mitsubishi Colt T120 SS Mau Dibakar, Pertalite Semerbak, Kain Api Tak Jadi Mampir)
Polisi masih berusaha mengumpulkan barang bukti dalam tahap penyelidikan.
"Masih lidik (penyelidikan)," kata Condro, kepada wartawan di TBRS Semarang, (4/2/2019).
Menurut Condro, polisi belum dapat mengungkap kasus ini karena minimnya barang bukti.
Kejadian teror yang rata-rata dilakukan dini hari atau menjelang subuh itu tidak banyak saksi yang melihat.
(Baca Juga : Suzuki Swift Tinggal Bangkai, Diduga Sengaja Dibakar, Motif Misterius)
Selain itu, kamera pengintai yang dipasang di perumahan juga tidak secara jelas menunjukkan ciri-ciri pelaku pembakaran.
"Saksi minim. Ada CCTV, tapi resolusi rendah sekali," ucap jenderal bintang dua ini.
Tercatat ada 15 kasus pembakaran kendaraan yang dilaporkan di Kota Semarang, lalu 6 kasus di Kabupaten Kendal dan 1 kasus di Kabupaten Semarang.
Meski terjadi di tiga daerah itu, Condro juga meminta daerah lain di Jateng untuk meningkatkan kewaspadaan.
(Baca Juga : Toyota Yaris Sampai Honda BeAT Kena Teror Kain Api, Kebakar Saat Parkir)
Untuk antisipasi teror, Polda Jawa Tengah secara simultan akan membantu pengamanan di wilayah Kota Besar Semarang dengan 450 personel.
Selain itu, jajaran Pemerintah Kota Semarang juga sepakat mengadakan siskamling untuk menjaga wilayahnya masing-masing.
"Kita berupaya lakukan pengungkapan dan warga amankan lingkungan," tambahnya.
Sebelumnya, Condro menyebut, teror pembakaran sejumlah kendaraan di wilayahnya ditujukan untuk menakuti masyarakat.
(Baca Juga : Mobil dan Motor Dibakar Tanpa Sebab, Gubernur Jateng Ikutan Geram)
Berdasarkan rangkuman dari sejumlah peristiwa, motif pembakaran diduga hanya untuk menakut-nakuti.
"Beberapa kejadian pembakaran, tidak ada latar belakang faktor ekonomi karena tidak ada barang yang dicuri, tidak ada dendam pribadi, karena warga baik-baik dan tidak ada yang punya musuh," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pembakar Mobil dan Motor di Semarang Masih Berkeliaran, Polisi Terkendala Hal Ini
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR