Otomotifnet.com - Tak sedikit orang tertipu dengan peredaran oli palsu di pasaran.
Kebanyakan orang hanya tahu membedakan oli palsu dengan yang asli itu dicium dari baunya.
Ternyata hal tersebut bukanlah menjadi sebuah patokan.
"Enggak bisa juga karena mayoritas oli tuh enggak dikasih pewangi, ada oli yang dikasih pewangi itu biasanya oli-oli yang buat mesin 2-tak."
(Baca Juga : Benelli TNT 250 Seken Rawan di Kepala Busi, Kasus Pernah Copot ke Dalam Mesin!)
"Tapi kalau mesin-mesin biasa mayoritas enggak dikasih pewangi," kata Shofwatuzzaki, Shell Lubricant Technical Advisor Indonesia.
Jadi bau itu enggak bisa jadi patokan.
"Secara visual bau itu sangat sulit untuk jadi patokan oli ini asli atau enggak," jelas Zaki panggilan akrabnya.
Kendati demikian, Zaki mengatakan, ternyata oli juga bisa mengalami kerusakan saat berpacu di dalam mesin.
(Baca Juga : Bikin Tarikan Motor Matic Jadi Enteng, Bisa Maksimalkan Part Standar)
"Sebetulnya konsepnya kalau dari sisi oli itu diganti setelah sudah rusak. Nah rusak olinya kapan kita sebenarnya enggak tahu pasti karena tergantung jenis mesin, pemakaiannya dan bahan bakarnya," ujarnya.
Menurutnya ada 3 kategori sifat oli yang membuat rusak pada mesin.
Pertama asam, kedua kekentalannya tidak standar dan ketiga solid pada partikel kepadatannya.
"Asam itu bikin korosi pada komponen rusak atau kentalnya enggak standar itu membuat gesekan dimesin itu tambah parah," tambah Zaki.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Motorplus Online |
KOMENTAR