Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Yamaha Jupiter MX 135 Generasi Awal Ngebul, Jadiin 150 Cc Aja, Siapin Blok V-Ixion

Ignatius Ferdian - Selasa, 25 Juni 2019 | 18:50 WIB
Yamaha Jupiter MX 135
Dok. GridOto
Yamaha Jupiter MX 135

Otomotifnet.com - Yamaha Jupiter MX 135 generasi awal bila sudah ngebul dan bermasalah, langsung aja upgrade jadi 150 cc.

Penyebab Yamaha Jupiter MX 135 generasi pertama yang ngebul bisa saja dari dinding liner yang sudah baret.

"Jadi dari pada ganti blok punya Yamaha Jupiter MX, saya ganti saja dengan punya Yamaha V-ixion," buka Tito Hendrawan, penunggang Yamaha Jupiter MX yang ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Barang-barang yang dibutuhkan sudah pasti blok silinder Yamaha V-Ixion berserta dengan piston atau sehernya.

(Baca Juga: Piringan Cakram 'Peyang' Sembuh, Jangan Buru-buru Ganti Baru, Cuma Modal Rp 50 Ribu)

Blok silinder bagian bawah Yamaha V-Ixion harus dibubut sedikit supaya masuk ke crank case Yamaha Jupiter MX old
Isal/GridOto.com
Blok silinder bagian bawah Yamaha V-Ixion harus dibubut sedikit supaya masuk ke crank case Yamaha Jupiter MX old

"Siapkan blok silinder, packing atas dan bawah serta piston kit milik Yamaha V-Ixion," ujar pria yang akrab disapa Tito ini.

Saat ini blok silinder Yamaha V-Ixion hanya tersedia dengan Kode 1PA.

Blok silinder Yamaha V-Ixion kode 1PA itu adalah kepunyaan Yamaha New V-Ixion Lightning (NVL) yang diproduksi awal tahun 2013.

"Kalau piston set, di dalam paketnya sudah termasuk piston, ring piston, klip dan pen piston," ujar pria yang juga anggota R15 Kaskus Rider Community (R15ER) regional 5 Tangerang, Banten ini.

(Baca Juga: Heboh Keyless Smart Key Honda PCX Dibobol Maling, Ahli Kelistrikan Motor Beberkan Faktanya)

Supaya blok silinder Yamaha V-Ixion masuk ke crankcase Yamaha Jupiter MX old, ada ubahan sedikit di blok silinder bagian bawah.

"Blok silinder Yamaha V-Ixion bagian bawah dibubut sedikit, sekitar 0,5 sampai 1 milimeter supaya bisa masuk ke crankcase bawaan Yamaha Jupiter MX old," tambahnya.

Terakhir, supaya putaran mesin bagian bawah responsif, Tito menyarankan untuk copot pin dekompresi.

"Kalau mau enak putaran bawahnya, sebaiknya pin dekompresi dicopot, tapi konsekuensinya saat menggunakan kick starter jadi lebih berat," pungkasnya.

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa