Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mobil Kena Engine Swap, Pilih Peremajaan Atau Nambah Tenaga, Bayar Jasa Mulai Rp 15 Jutaan

Ignatius Ferdian - Rabu, 3 Juli 2019 | 18:50 WIB
Mesin JZ yang akan dimasukkan ke dalam Nissan Cefiro.
Taufan Rizaldy/GridOto.com
Mesin JZ yang akan dimasukkan ke dalam Nissan Cefiro.

Otomotifnet.com - Buat beberapa orang yang mau punya mesin yang lebih modern atau bertenaga, engine swap bisa menjadi salah satu cara yang cocok dipertimbangkan.

Engine swap merupakan proses mencangkokkan mesin dari satu mobil ke yang lainnya.

Namun sebelum melakukan engine swap, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Yang pertama tentu saja kesiapan dana sebelum melakukan proses tersebut.

(Baca Juga: Rem Parkir Elektris Juga Bisa Difungsikan Saat Darurat, Tak Harus Berhenti, Tekan Lebih Lama)

"Biaya engine swap memang tidak murah, untuk jasanya saja berkisar di Rp 15-30 jutaan. Untuk harga mesinnya lebih beragam, ada yang belasan juta bahkan hingga ratusan juta," ujar Mashadi, Manager Bengkel Exclusive Auto Garage di Tebet, Jakarta Selatan.

Di luar jasa dan mesinnya sendiri, Anda perlu menyiapkan dana lebih jika ada hal-hal yang harus dibeli atau dibuat sendiri dalam proses engine swap tersebut.

Yang kedua adalah pilihan mesin yang hendak dicangkokkan ke dalam ruang mesin mobil Anda.

"Untuk memilih mesin harus tahu dulu tujuan awalnya apa. Sekadar meremajakan dengan mesin yang lebih muda, atau butuh tenaga yang lebih besar? Lalu dilihat mesinnya cukup atau tidak ke dalam ruang mesin mobilnya," ungkap pria penghobi drifting ini.

Mesin 4AG Silver Top pada Kijang 'Kapsul', masih menyisakan ruang mesin yang cukup besar.
Taufan Rizaldy/GridOto.com
Mesin 4AG Silver Top pada Kijang 'Kapsul', masih menyisakan ruang mesin yang cukup besar.

(Baca Juga: Toyota Fortuner Diesel Tenaganya Melonjak, Main Remapping ECU, Varian VRZ Tembus 190 Dk)

Setelah pilihan mesin sudah ditentukkan fokus ubahan baru ditujukan ke mounting mesin dan transmisi, pilihan girboks, ECU, dan kopelnya apabila mobil tersebut RWD (rear wheel drive) atau AWD (all wheel drive).

"Untuk mounting ada beberapa kombinasi mobil dan mesin yang tidak perlu banyak ubahan. Contohnya BMW, atau Honda Civic ke mesin B series," ujar Mashadi.

Sedangkan untuk ECU biasanya dapat menggunakan ECU bawaan mesin yang hendak dicangkokkan.

Namun ada beberapa yang tidak bisa digunakkan dan harus mengaplikasikan ECU standalone aftermarket.

"Kalau untuk girboks dan kopel biasanya sih selalu ada yang bisa dikawinkan atau diakali untuk masuk ke kombinasi mobil dan mesin barunya," tutupnya.

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa