Otomotifnet.com - Blue Bird Heavy Equipment kini menjadi distributor truk asal Rusia, Kamaz di Indonesia.
Bukan hal baru bagi Blue Bird group berkecimpung di dunia pertambangan.
"Sudah dari 2012 Blue Bird mengageni produk (truk) Belaz dari Belarusia. Tapi Belaz inikan truk khusus untuk Off Highway Truck atau disebut juga OHT," jelas Vavioza, Director Blue Bird Heavy Equipment.
"Belaz itu punya range kategori produk mulai 50 ton sampai yang tercatat di Guinness book record 495 ton material," bebernya.
(Baca Juga: Makin Ramai, Gaikindo Bilang Ada Pabrikan Rusia Masuk Indonesia Tahun Ini)
Catatan tadi menempatkan OHT Belaz jadi produk terbesar di dunia untuk kategori rigid truk.
Seiring waktu, banyak konsumen yang meminta PT Pusaka Bumi Transportasi (PBT atau Blue Bird Heavy Equipment) untuk menambahkan truk lain yakni normal truk.
Dalam kata lain sebagai dump truk di jalan raya.
"Untuk kategori truk seperti ini kita memang tengah mencari-cari apa yang tepat. Pilihannya banyak, ada beberapa dari negara Belarusia dan Rusia," sambungnya.
"Cuma kita melihat ada satu merek seperti pucuk dicinta ulam tiba yaitu Kamaz yang memang punya reputasi cukup baik di dunia" tambah Vavioza.
Selain kemampuan dump truk Kamaz yang sudah teruji di medan Rally Dakar, ada pertimbangan lain yang dipikirkan Blue Bird Heavy Equipment.
"Beberapa merek lain mensuplai truk untuk berbagai macam kategori tapi beda production line, ada kekhususan, misalnya untuk militer dia bikin di production line tertentu, untuk passanger lain," katanya.
"Kalau di Kamaz tidak, dia punya satu production line bahwa ini adalah truk yang akan dipakai untuk domestik atau militer," terangnya.
(Baca Juga: Wartawan Bola Takjub, Naik Taksi Di Rusia Diajak Ngebut Sampai 200 Km/jam)
"Cuma beda setelah jadi kalau untuk militer nanti dilengkapi peralatan militer, tapi basis strukturnya itu sama," ceritanya soal Kamaz.
Tidak heran, kalau semua truk Kamaz juga diuji dengan cara militer.
"Ada tes mengarungi sungai yang cukup dalam karena reputasi inilah (PBT) merasa Kamaz adalah pilihan tepat," tambah Vavioza.
Hal inilah yang meyakinkan PBT sehingga pada awal pertengahan tahun 2018 menjadi distributor Kamaz di Indonesia.
"Kamaz di sini tidak sekadar ingin jualan. Mereka juga bangun aftersales dan bikin perusahaan di Indonesia, Kamaz Truck Indonesia (KTI) dengan kantor di Mega Kuningan sebagai wujud keseriusan," lanjutnya.
"Kami dan KTI juga sudah membicarakan membangun infrastruktur sebagai fasilitas perakitan" tandas Vavioza lagi.
Harapannya dengan adanya Asembling Plant baik PBT dan KTI bisa menyerap berbagai sumber daya lokal seperti SDM, spare part dan apapun yang bisa diserap dari lokal.
"Dengan begitu harapannya truk kita bisa lebih bersaing nantinya terutama di soal harga," tutup Vavioza.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR