Yamaha MX King 150 Gagal Cornering, Koppasus Lagi Sepedaan Dihantam, Rider Masih SMP

Otomotifnet.com - Yamaha MX King 150 gagal nikung sampai jatuh dan kena seorang anggota Kopassus.

Dilansir dari akun Instagram @dashcam_owners_indonesia, peristiwa ini terjadi di Pintu Tangkuban Parahu menuju Bojong Sawit, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Terlihat awalnya Yamaha MX King 150 menikung kencang dan mengalami low side.

Motor tersebut meluncur kencang dan menghantam seorang pengendara sepeda.

(Baca Juga: Yamaha MT-25 Versi 2020 Enggak Benar-benar Baru, Simak Empat Ubahan Dari Model Sebelumnya!)

Pengendara sepeda yang juga anggota Kopassus berusia 68 tahun mengalami luka lecet dan kerusakan pada sepedanya.

Ironisnya, pemotor yang mengendarai Yamaha MX King 150 ini merupakan siswa SMP yang sedang mencoba cornering.

Lebih parah lagi, ia tidak memiliki SIM alias Surat Izin Mengemudi.

Dilihat dari penampakan motornya, Yamaha MX King 150 itu tidak dilengkapi dengan pelat nomor dan memakai knalpot racing.

(Baca Juga: Yamaha NMAX Kuning 'Keropos' Bodi, Ditubruk Ayla Dari Belakang, Lampu Merah Berakibat Maut)

Melihat keterangan yang diunggah di akun Instagram tersebut banyak netizen ikut berkomentar.

borip91 Sunmori & Cornering mania mana suaranyaaaa ~

pumpkin_zer0 Cornering dijalan umum kan tolol

rmdhnsry_ Anak SMP bawa MX King ban bawaan pabrik udh kaya bawa CBR250RR, Mana Knalpot pelangi2 lagi????

adendepe_ "Sepedaku lebih mahal dari motormu"

donihadipurnomo motor dibeliin bapaknya aja songong...mampus abis ini dijual.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Tour sepeda minggu lalu sebenarnya membawa cerita yang kurang enak didengar. Rute yang kami lewati melalui Pintu Tangkuban Perahu menuju Bojong Sawit memang harus turun melalui tanjakan emen hingga simpang Cagak. Turunan yang sangat sangat panjang. Pada turunan tersebut, cyclist memang membutuhkan fokus tinggi, apalagi disuguhi pemandangannya yang luar biasa indah. Kalau-kalau salah rem dan meleng sedikit ke depan, dapat berakibat fatal. Ban roadbike yang tipis (lebar 23-28 mm) tidak memiliki traksi pengereman sebaik ban sepeda MTB. Proses pengereman pun harus bertahap, jika di rem hingga slip bisa langsung jatuh. Kalau lewat jalan rusak pun bisa lepas kontrol. Tanjakan ini memang terkenal sering terjadi kecelakaan. Selain tanjakan yang cukup curam dan jalan yang berlika liku, permasalah ditambah dengan adanya motor yang ugal-ugalan seperti pada video di atas. Entah motivasinya apa, mungkin cornering keren di jalan raya sambil divideo/foto oleh temannya. Motivasi saya membuat dashcam ya untuk mengabadikan pemandangan indah di daerah tersebut. Tapi apadaya pengendara motor yang ugal-ugalan dan terjatuh tersebut terekam kamera action yang saya pasang pada handle bar. Jatuhnya pengendara motor tersebut membuat motor terhempas ke jalur sebelahnya dan menghantam cyclist hingga crash. Uwa... goeser senior level master 68 tahun menjadi korbannya. Setidaknya kecelakaan ini tidak membuat beliau terluka parah. Hanya lecet sedikit dan terjadi kerusakan sepeda. Dan yang bikin kesel adalah, pengendara motor tersebut masih smp dan belum punya sim. Kondisi motor pun... knalpot racing.. plat nomor? Ko engga ada. Haduh. Setidaknya pelaku mau bertanggung jawab. Kebetulan lagi ad grup Kopassus ikut di rombongan sepeda (bawa 2 mobil utk backup). Setidaknya Uwa dapat segera di evak dan mendapat pertolongan pertama dari tim Kopassus. Berhati-hati dalam berkendara memanglah tidak cukup, harus selalu diiringi dengan doa agar selamat sampai tujuan. Kita hati-hati belum tentu orang lain demikian. Bisa saja malah mereka yang mencelakai kita seperti yang terjadi di video ini. Action cam : by @isnain2142 Cam after accident : by @joseph_soy

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia) on Oct 4, 2019 at 8:33am PDT