Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Aprilia RS150 Mau Masuk Indonesia? Otomotif Pernah Jajal, Tapi Saudaranya

Antonius Yuliyanto - Sabtu, 21 Desember 2019 | 07:00 WIB
First ride Aprilia RS4
F. Yosi
First ride Aprilia RS4

Otomotifnet.com - Jagat roda dua tanah air sedang dihebohkan kemungkinan masuknya Aprilia RS150, yang belum lama diluncurkan di India.

Memang menarik karena secara tampilan sangat sporty persis RSV-4, fitur juga bersaing dengan pesaing sekelasnya, bahkan harga relatif kompetitif.

Tapi jauh sebelum itu, OTOMOTIF sudah pernah mencobanya, tepatnya September 2012 silam.

Memang sih versi dengan mesin lebih kecil, tepatnya 125 cc dengan nama RS4. Tapi secara tampilan dan fitur keduanya identik.

(Baca Juga: Yamaha MX King 150 Menggoda di Akhir 2019, Update Tiga Warna Baru!)

Kala itu RS4 125 masuk lewat PT. Sentra Kreasi Niaga (SKN), yang ketika itu jadi APM Aprilia. Banderol di 2012 mencapai Rp 73 juta OTR Jakarta.

Tampilan RS4 persis dengan RSV-4 andalan Max Biaggi di WSBK saat itu. Tampilan lengkap dengan label Biaggi di sisi kiri-kanan fairing, nomor 1 dan sponsor Alitalia.

Lengan ayun model pisang berbahan besi
F. Yosi
Lengan ayun model pisang berbahan besi

Lihat bentuk bentuk fairing dengan ciri khas lampu utama 3 biji, yang kini jadi trade mark Aprilia.

Oh iya, dua lampu kanan kiri untuk lampu pendek, sedang tengah lampu jauh. Kerjanya bergantian dengan saklar kebalik dari biasanya, ditekan ke bawah malah lampu jauh.

Ciri lain layaknya RSV-4 tentu saja buntut yang mungil mirip ekor kolibri. Kendati kecil, tetap tersedia jok untuk pembonceng.

Oh iya ada jok opsional biar jadi single seater. Tangkinya enak dijepit dengan kapasitas 14,5 liter.

Bodi belakang mungil, jok buat pembonceng ramping banget
F. Yosi
Bodi belakang mungil, jok buat pembonceng ramping banget

Sasisnya yang terbuat dari aluminium yang bisa dilepas jadi dua bagian kanan-kiri.

Bobotnya tentu saja ringan dengan karakter rigid. Karakter dan bentuknya tentu saja mirip sang kakak.

Kaki-kaki terbilang kekar dengan ban lebar khas motor sport Eropa. Suspensi depan upside down 41 mm, belakang monosok konvensional. Keduanya tak bisa disetel.

Pelek pakai model Y 6 palang, ban depan 100/80-17 dan belakang 130/70-17. Redaman suspensinya termasuk pas.

Kedua sisi roda dikawal rem cakram. Depan cakram 300 mm dengan dijepit kaliper radial 4 piston, sedang belakang cakram 218 mm dengan kaliper 1 piston. Pakem banget bro!

Duduk di atas joknya enggak terlalu tinggi, karena cuma 820 mm. Posisi setang pastinya rendah, kan murni sport, jadinya posisi merunduk.

Sesaat putar kontak ke posisi on, pandangan tertuju pada panel instrument. Tampilannya sungguh sporty, takometer pakai jarum analog, di sisi kanannya panel digital berisi spidometer, odometer dan fuelmeter berikut informasi lampu.

Kala kontak ke posisi on, angka spidometer mentok di 125 km/jam.

Panel instrumennya sporty, saat kontak diputar ke on angka spidometer mentok di 125 km/jam
F. Yosi
Panel instrumennya sporty, saat kontak diputar ke on angka spidometer mentok di 125 km/jam

Tekan starter, mesin 125 cc 4 tak 4 klep DOHC bersistem bahan bakar injeksi pun menyala.

Suaranya enggak begitu halus, bahkan suara knalpot yang ngumpet di bawah menyatu fairing kalah keras dari mesin.

Mesin RS4 hanya 125 cc 4 langkah 1 silinder DOHC 4 katup berpendingin cairan
F. Yosi
Mesin RS4 hanya 125 cc 4 langkah 1 silinder DOHC 4 katup berpendingin cairan

Respon mesin di rpm rendah tergolong smooth, baru berasa ada tarikan kala menyentuh 7.000 rpm, itu pun enggak terlalu istimewa.

Mungkin karena karakter mesin yang oversquare, perpaduan piston 58 mm dan stroke 47 mm. Apalagi rasio kompresi mencapai 12,5:1. Wah minimal banget minum Pertamax tuh.

Rem depan cakram dijepit kaliper radial 4 piston pakem banget
F. Yosi
Rem depan cakram dijepit kaliper radial 4 piston pakem banget


Data spesifikasi
Engine : Four stroke liquid cooled single cylinder
with electronic injection and 4 valves
Bore x Stroke : 58 x 47 mm
Total displacement : 124,8 cc
Compression ratio : 12,5 ± 0,5:1
Ignition : Electronic with CDI capacity discharge
Starting : Electric
Lubrifi cation : Wet sump
Gear box : 6 Ratios, 1st 11/33 2nd 15/30 3rd
18/27 4th 20/24 5th 25/27 6th 23/22
Clutch : Multiple discs, in oil bath
Primary drive : Gears, 69/29
Final drive : Chain, 60/13
Frame : Aluminium perimeter frame
Front suspension : 41 mm upside down fork,
wheel excursion 110 mm
Rear suspension : Asymmetric swingarm with
monoshock, wheel travel 130 mm
Brakes: Front : 300 mm stainless steel disc with
radial 4 piston calliper, daisy design. Rear: 218 mm
stainless steel disc and calliper with single 30 mm
piston, daisy design.
Wheels : In light alloy with 6 split spokes, with
sealing profi le for tubeless tyres; front: 2.75 x 17";
rear: 3.50 x 17"
Tyres : Front: 100/80 - 17", rear: 130/70 - 17"
Dimensions : Max. Length 1953 mm Max width
740 mm Max height at top fairing 1,138 mm
Saddle height 820 mm Wheelbase 1,350 mm
Fuel tank capacity : 14.5 litres (including 3.5 litre
reserve)
Emissions : Euro 3

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa