Begitu disentuh, badan mobil berputar pada titik sumbu dongkrak sebagai penopang.
Rupanya, hal yang tidak disengaja ini menjadi inspirasi bagi Raka untuk melahirkan Sosrobahu.
Berbekal hukum fisika sederhana, yaitu hukum Pascal untuk mengangkat beban dan memutarnya, Raka langsung mendesain peralatan yang menurut perhitungannya dapat mengangkat beban berat.
Saat melakukan percobaan pertama, ia menuai kegagalan. Semua direksi datang menyaksikan saat pompa hidrolik dengan tekanan di atas 80 ton itu diputar.
(Baca Juga: Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II Meliuk-liuk, Pengamat: Aslinya Aman-aman Saja)
Namun, Raka tak putus asa dan mencobanya lagi dengan meminta bantuan beberapa koleganya dalam menyempurnakan temuannya.
Singkat cerita, Ia berhasil melakukan uji coba dan memberanikan diri menyampaikan keberhasilannya ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan sejumlah direksi.
Tanggal 27 Juli 1988 menjadi tanggal bersejarah bagi teknik Sosrobahu.
Tepat pukul 22:00 WIB, ratusan mata bersiap menyaksikan pemutaran lengan beton seberat 440 ton.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR