Otomotifnet.com – Kalau sering bepergian ke berbagai daerah, biasanya akan menemukan miniatur mobil terbuat dari kayu.
Berbeda dengan miniatur, kalau di Bandung ada mobil yang benar-benar terbuat dari kayu.
Fawaz Salim tercatat sudah membuat beberapa kendaraan dari kayu. Ada Suzuki LJ80 atau Jimny Jangkrik, kemudian VW 181 atau disebut VW Pak Camat (VW Safari), kemudian lagi Vespa.
Namun, ketika OTOMOTIF melakukan liputan mobil ini beberapa tahun lalu, baru selesai Suzuki Jimny Jangkrik dan VW Safari.
Baca Juga: Suzuki Jimny Mesin Vitara, Kabin Dipotong, Body Dikepung Rollbar
Mobil-mobil tersebut benar-benar bisa jalan. Karena memang basisnya mobil asli.
Fawaz menyebutkan awal terpikir membuat mobil kayu ini karena iseng dan coba-coba saja.
Bahan baku kayu pembuatan Suzuki Jimny Jangkrik yakni kayu sonokeling dari Kalimantan.
Bukan asal potong, karena kayu ini beli langsung pohon dari Perhutani dan sudah ada izinnya.
“Jadi bodi mobil ini punya surat dan cap dari Perhutani,” sebutnya.
Awalnya, pengusaha kayu ini beli mobil asli Rp 14 juta.
“Pas datang, ternyata kondisinya tidak sesuai harapan. Akhirnya semua kita lepas dan turunkan, kita ganti pakai kayu,” sebutnya.
Karena bodi sudah rusak, tidak bisa dijadikan patokan. Akhirnya pinjam bodi punya teman.
Menariknya, untuk membuat bodi hanya dikerjakan oleh 1 orang saja.
“Karena kalau lebih, bodi tidak akan jadi. Ada saja salahnya. Bisa sambungannya enggak pas, atau tarikan garisnya berbeda. Banyaklah, makanya saya serahkan ke satu orang saja,” sebutnya.
Sedangkan untuk membentuk satu unit utuh, dibutuhkan paling tidak 7 orang.
Pekerja lain mengerjakan bodi kayu, sedangkan mekanik merapikan kaki-kaki, mesin dan sistem elektrikal.
Dengan penggunaan bahan kayu ini, bobot mobil jadi lebih berat. Menurut Fawaz yang juga sering ikut balap speed off-road ini, bobot mobil jadi sekitar 2 ton.
Ini dirasakan langsung oleh para karyawan Equator Wood, pabrik kayu milik Fawaz.
“Kalau bodi aslinya cuma butuh tiga orang untuk mengangkat keseluruhan bodi. Kalau yang kayu butuh delapan orang, itupun hanya bagian belakang saja,” ungkap Didin, salah satu karyawan yang ikut mengerjakan mobil.
Saat dibuat, mobil ini menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR