Otomotifnet.com - Andrea Iannone mengaku terpukul atas keputusan yang dikeluarkan Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport atau CAS).
Gara-gara kasus doping yang dialaminya di Malaysia musim lalu berujung dengan skorsing selama empat tahun tak bisa balapan, terhitung sejak 17 Desember 2019.
Pembalap tim Aprilia ini menegaskan, hasil banding ini terasa tidak adil dan membuatnya menderita.
"Ini adalah ketidakadilan terbesar yang saya terima. Mereka menghancurkan isi hati saya dengan memisahkan saya dan hobi saya (balapan)," tulis Andrea Iannone pada Instagram instagram.com/andreaiannone.
Baca Juga: Mandalika Racing Team Indonesia Tunjuk Dimas Ekky di Moto2 2021, Livery Motor Terkuak
Ia mengatakan, alasan dari skorsing ini tidak masuk akal dan itu menggunakan fakta yang salah.
Oleh sebab itu mantan pembalap tim Suzuki dan Ducati ini bersikeras untuk mencari keadilan dari kasus ini.
Melansir tuttomotoriweb.com, ia ingin membuktikan kalau saat di Sepang, Malaysia dirinya tidak mengkonsumsi doping.
Pembalap Italia ini bersama pengacaranya akan terus berjuang demi mendapat keadilan yang diharapkannya.
Baca Juga: Joan Mir Bisa Jadi Juara Dunia di MotoGP Valencia 2020, Ini Hitung-hitungannya
Hasil uji sampel rambut yang negatif juga menjadi dasar Iannone untuk mengajukan banding.
"Saat ini saya mengharapkan kejujuran intelektual dan penegasan keadilan," terangnya.
Iannone mengaku, dirinya sudah menderita dengan keputusan yang dikeluarkan CAS.
CAS mengeluarkan sanksi tersebut karena Iannone tidak bisa menunjukan jenis daging apa yang dikonsumsinya sebelum balapan di Sepang musim lalu.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR