Otomotifnet.com - Peristiwa aneh menimpa pengemudi Daihatsu Xenia yang melakukan perjalanan dari Malang ke Surabaya.
Tanpa sadar, Xenia yang dikemudikannya tersesat di hutan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur di malam Jumat, (12/11/20).
Padahal pengemudi bernama Suryadi merasa melaju di jalan mulus dalam kecepatan 80-100 km/jam.
Ia baru sadar jika masuk ke dalam hutan setelah Xenia yang Ia kemudikan terjebak tak bisa melaju meski sudah tekan pedal gas dalam.
Baca Juga: Bus Sudiro Tungga Jaya Nyasar di Hutan, Google Maps Jadi Panduan, Sopir Beberkan Kisah Mistis
Lalu Ia turun dan kaget jika posisinya sudah di dalam hutan Pacet yang jauh dari pemukiman warga dan berjarak sekitar 1,5 kilometer dari jalan raya.
Lokasi tepatnya, dia terjerembab di kawasan hutan dekat Air Terjun Canggu Pacet.
Makin kaget saat Dirinya melihat kondisi jalan penuh batu yang tak mungkin dimasuki motor apalagi mobil.
Bahkan Dirinya mengaku, saat Xenia terjebak itu, ada yang mengetuk kaca jendelanya tapi tak ada orang di sekitar.
Berikut pengakuan Suryadi yang merupakan warga Desa Nogorejo, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ini.
Suryadi mengaku Xenia yang dikemudikan itu tiba-tiba tersesat di hutan, tepatnya di pinggir sungai dan area persawahan dan hutan Dusun Made, Pacet, malam (12/11/20).
Dia menceritakan saat itu Dia seorang diri mengemudikan Xenia untuk pulang bekerja dari Malang ke tempat tinggalnya di Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya.
Selama di perjalanan dia tidak merasakan keanehan ketika masuk ke gerbang tol Malang menuju Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Misteri Mitsubishi Colt T120SS Tersesat di Hutan Terungkap, Pemilik Lapor, Hilang Saat Diparkir
Xenia melaju dalam kecepatan normal melintasi tol Malang- Surabaya.
Dia menggunakan aplikasi Google Maps yang didengar melalui headset sebagai pemandu jalan.
"Saya mau pulang ke Surabaya kerena tidak paham jalan saya pakai Google Maps tapi nggak melihat Handphone cuma dengar pakai headset," ungkapnya, (13/11/20).
Menurut dia, seharusnya jalur tol Malang terhubung sampai Surabaya.
Dalam kondisi sadar, tiba-tiba suara dari pemandu jalan aplikasi Google Maps itu menyuruhnya belok keluar ke pintu Tol Purwodadi, Pandaan.
"Ya saya ikuti, itu setelah jalan kaca mobil sebelah kiri ada yang mengetuk, nah di situ mulai saya merinding segala macam," terangnya.
Kemudian, perjalanan selama satu jam perasaannya kondisi jalan bagus tidak ketemu orang sama sekali.
"Saya sadar saat mobil tidak bisa jalan dan digas tetap gak jalan, saya turun menyalakan senter lho ternyata ini hutan tidak ada rumah sama sekali," beber Suryadi.
Baca Juga: Honda Mobilio Tersesat di Tengah Hutan, Dikepung Semak dan Pohon, Pengemudi Tak Sadar
Masih kata Suryadi, tidak sadar kalau jalan yang dilewatinya itu terjal penuh bebatuan.
Padahal, perasaannya kondisi jalan bagus bahkan kecepatan mobil sekitar 80 kilometer sampai 100 kilometer.
"Sebelum aku turun dan gas ya seperti jalan bagus dan jalannya lurus kanan kiri kabut," ucapnya.
"Saya dari Malang pukul 18.30 WIB dan di lokasi sekitar 20.30 WIB, sedangkan di dalam mobil sekitar satu jam," terangnya.
Jaka, seorang relawan yang membantu proses evakuasi Xenia tersebut mengatakan, setelah menghentikan mobilnya Suryadi berdiam diri di dalam kabin dan berupaya menghubungi orang terdekat namun tidak direspons.
Dia akhirnya menghubungi Suara Surabaya untuk meminta pertolongan.
Pihak Kepolisian Polsek Pacet bersama warga setempat dan relawan menuju ke lokasi Xenia yang terjebak sekitar pukul 21.00 WIB.
Xenia dievakuasi dengan didorong bersama puluhan warga dan bantuan mobil 4x4.
Baca Juga: Suzuki APV Nyasar Di Gelap Malam Kaki Gunung Papandayan, Ada Petunjuk Menyesatkan
"Mobil dievakuasi sekitar pukul 23.15 WIB," ucap Jaka.
Jaka menambahkan, korban mengalami trauma dan beristirahat di Aspol Polsek Pacet.
Korban tidak merasakan kejanggalan saat melewati kondisi jalan ekstrem di mana banyak batu.
"Pengakuan pengemudi Xenia melaju kecepatan 80 kilometer sampai 100 kilometer dan baik-baik saja cuma memang dia bilang ada kabut pada kanan kiri jalan yang jaraknya 1,5 kilometer dari jalan raya," tandasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR