Otomotifnet.com - Keuntungannya punya shockbreaker performance yang digunakan untuk kebutuhan balap, adalah rebuildable alias bisa direkondisi.
Hampir semua jenis shockbreaker balap, baik yang jenis coilover atau by-pass, bisa diganti semua part di dalamnya.
Nah, setelah semua part penting pada sokbreker dalam kondisi baru, apa sudah menjamin kerjanya optimal?
“Belum tentu, kita tidak akan pernah tahu kalau tidak diuji secara benar. Satu-satunya mendapatkan data detail kerja sokbreker menggunakan dyno shockbreaker,” terang Alfian dari workshop ZAD Suspension Tune.
Baca Juga: Ohlins Indonesia Pasarkan Shockbreaker Mobil Tipe DFV, Begini Cara Kerjanya!
Sama halnya dengan mesin, saat upgrade performa mesin pasti tenaga akan melonjak setelah dipasang performance part.
Tapi apakah tenaga tersebut sudah optimal? Belum tentu juga, karena kita harus menyesuaikan lagi tenaga mesin pada setiap putarannya.
Cara mengintip performanya, ya dengan dyno test.
Begitu juga dengan shockbreaker, setelah diservis, pasti kita beranggapan rasa shockbreaker akan normal lagi.
Padahal belum tentu, menurut Alfian kerja shock akan lebih berat saat velocity, atau aliran oli di dalam tabung shock bergerak cepat.
“Pada saat shock digerakan di kecepatan tinggi, biasanya baru ketahuan apakah valving pada shock itu berfungsi normal,” terangnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR