Mir sendiri memang sejak awal musim tidak dijagokan meraih gelar juara dunia. Bahkan dirinya sempat 2 kali tidak finish.
“Dia melakukan tugasnya dengan sangat baik. Mir sangat pantas juara dunia. Tidak ada yang memberikannya kepada dia,”
“Tentu kita menyebut, kemana Marc Marquez. Dia ada, tapi terus absen. Dia hadir pada awal musim, kemudian terjatuh dan absen. Dia membuat kesalahan, dan kesalahan itu jadi bagian dari balap dunia,” tambah pembalap yang dulunya pakai nomor 34 ini.
Menurutnya, kemenangan dan gelar yang diraih oleh Mir semata-mata bukan karena pembalapnya.
Baca Juga: Joan Mir Juara Dunia, Final MotoGP Tetap Menegangkan, Ini Sebabnya
Ada cukup banyak pihak yang terlibat. Tim dan kru saat balap, bahkan engineer yang meracik dan membuat mesin di Hamamatsu, Jepang juga ikut andil.
Schwantz berpendapat, kemenangan pembalap selalu disertai dengan kerja keras dan kegigihan dari banyak pihak.
“Semua melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Sehingga akhirnya pantas untuk juara dunia. Dan selanjunya untuk lebih mencari kemenangan-kemenangan lainnya,” ungkap pembalap yang kini berusia 56 tahun tersebut.
| Editor | : | Toncil |
KOMENTAR