Otomotifnet.com - Skutik bergaya sporty mirip motor sport, Minerva GTR 170 pernah dites oleh OTOMOTIF.
Skutik ini dipasarkan oleh PT Minerva Motor Indonesia (MMI), kala itu di medio 2010 dijual dengan harga sekitar Rp 19,6 juta.
Secara penampilan terlihat jelas jika GTR 170 ini gagah. Terutama dari bodi yang besar, sasis model teralis ala Ducati, sayang finishing pengelasan kurang rapi.
Bodinya punya garis yang melengkung membuat terlihat futuristik. Adanya lubang penyalur udara di samping dan belakang menyiratkan kesan aerodinamis.
Baca Juga: Honda Vario 150 Pasang Cakram Belakang, Mirip Yamaha NMAX, Habis Segini
Ukuran keseluruhan memang tinggi dan besar. Bagi yang punya tinggi 172 cm kaki hanya pas memijak tanah, tanpa menekuk sedikitpun.
Hal tersebut membuat repot kala kaki mesti naik turun di kemacetan. Selain mesti cari tempat rata agar tetap seimbang, betis juga rawan terbentur footstep.
Namun agak aneh ketika kaki naik ke footstep, rasanya seperti sedang nongkrong.
Karena posisi tempat duduk dan footstep terlalu dekat, sehingga kaki terlalu menekuk.
Sedang setang posisinya pas dan mantap digenggam. Tombol-tombol pun mudah dioperasikan, hanya sayang klakson terlalu kecil dan nyempil jadi susah diraih.
Memperhatikan area setang terasa menarik, karena instrumennya lengkap.
Kombinasi takometer analog dengan spidometer digital. Ditambah ada pencatat waktu per lap, odometer, jam, volume bensin, dan kondisi aki.
Dengan bodi yang besar dan panjang, beratnya mencapai 135 kg ditambah wheelbase mencapai 1.420 mm, cukup repot jika harus menyelinap di jalanan Jakarta yang sangat padat.
Kelebihannya mantap jika jalan keluar kota. Yang mesti dicatat cara belok pada kecepatan tinggi, tak bisa seperti bawa skutik kecil yang gampang meliak-liuk.
Agar mau belok badan harus ikut rebah ala pembalap. Dan hati-hati standar samping rawan nyangkut aspal.
Kestabilan kala diajak melaju kencang maupun menikung tajam, selain ditunjang ban lebar juga suspensi yang mumpuni.
Namun untuk melibas jalanan jelek memang kurang nyaman, terasa keras dan kaku, jok juga tipis.
Bicara sektor pengereman depan-belakang yang dilengkapi model cakram 2 piston, performanya tergolong bagus.
Sangat pakem, malah yang belakang terlalu pakem. Makanya mesti hati-hati, jangan terlalu kuat kala meremas handel rem belakang.
Bagaimana dengan performa mesin? Dengan kombinasi bore x stroke 61 x 57,8 mm dipadu rasio kompresi 10:1, menghasilkan performa yang responsif dan bernafas panjang.
Karakternya sangat cepat ketika putaran mesin menyentuh angka 6 ribu rpm sampai 7 ribu, lalu merambat pelan ke 8 ribu, baru setelah itu akan menjerit hingga 10 ribu rpm.
Sangat mudah untuk melaju terdepan kala lepas dari lampu merah.
Oh iya, agar tahu performanya secara real, kami ukur tenaga dan torsi pakai dynamometer Dyno Jet milik Sportisi Motorsport di kawasan Rawamangun, Jaktim.
Tercatat tenaga maksimal Minerva GTR 170 ini mencapai 11,3 dk di 7.150 rpm, torsi 11,36 Nm di 6.950 rpm.
Selain itu juga diukur akselerasi dan top speed, untuk lengkapnya silakan amati tabel.
Oh iya, jika di lapangan bisa lebih lambat, karena jika di atas dynamometer tak ada hambatan angin.
Buktinya di atas dyno tembus 130 km/jam, ketika di Sentul hanya 117 km/jam.
Terakhir tak lupa diukur konsumsi bahan bakar, diperoleh rata-rata 22,4 km/liter.
Jangan heran dengan angka tersebut, maklum motor matik dan bobot yang tergolong berat.
Secara keseluruhan, GTR 170 menghadirkan kemudahan ala skutik, tapi tampilan dan karakternya ala motor sport.
Data Spesifikasi Minerva GTR 170 :
Dimensi (pxlxt) : 2.000 mm x 730 mm x 1.140 mm
Sumbu roda : 1.420 mm
Jarak terendah ke tanah : 250 mm
Berat kering : 135 kg
Kapasitas tangki bensin : 9 liter
Mesin : 169 cc satu silinder, SOHC 2 klep berpendingin cairan
Diameter x langkah : 61 mm x 57,8 mm
Rasio kompresi : 10:1
Aki : 12V/9AH
Ban depan : 110/70-17
Ban belakang : 130/80-16
Hasil Tes Minerva GTR 170 :
Tenaga : 11,3 dk @7.150 rpm
Torsi : 11,36 Nm @6.950 rpm
0-60 km/jam : 6 detik
0-80 km/jam : 9,7 detik
0-100 km/jam : 14,5 detik
Konsumsi bensin : 22,4 km/liter
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR