Selain itu, juga karena mesinnya didukung teknologi Dual Fuel Injector, yang membuat semprotan bahan bakar bisa terpenuhi susuai kebutuhan di setiap kondisi.
Nah, berkat teknologi-teknologi tersebut yang akhirnya mencipatkan pembakaran yang optimal, ternyata selain berdampak terhadap performa mesin, juga imbasnya membuat konsumsi bahan bakar jadi sangat irit.
Buktinya meski beberapa kali terjebak macet, kami mampu meraih konsumsi BBM hingga 15,5 km/liter untuk pemakaian dalam kota. Itu dengan mode berkendara normal.
Hasil segitu bahkan lebih irit dari mobil LCGC (Low Cost Green Car), contohnya Toyota Agya 1.2 TRD A/T yang pernah kami uji hanya meraih 14,4 km/liter.
Baca Juga: Jajal Fitur-Fitur Keren Kia Sonet Tipe Tertinggi Saat Bepergian Jauh
Sedangkan saat dijajal ke luar kota dalam kondisi lalu lintas lancar, ia sanggup meraih konsumsi BBM 16,7 km/liter.
Sementara ketika dites jalan jauh menuju Taman Nasional Gunung Salak, Bogor hingga balik lagi ke Jakarta, berisikan 3 penumpang dewasa dengan sejumlah barang bawaan, ia hanya menorehkan angka 13,3 km/liter.
Maklum, karena selain kami sempat terjebak macet cukup lama, jalan ke lokasi wisata Taman Nasional Gunung Salak juga banyak mendaki.
Total jarak tempuhnya yang tertera di layer MID adalah 223,1 kilometer, dengan waktu tempuh 8 jam 48 menit.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR