Otomotifnet.com - Penampilan Brad Binder di musim pertama MotoGP 2020 seperti tak terbendung.
Bahkan pada race ketiga, tepatnya pada MotoGP Ceko 2020, pembalap Afrika Selatan tersebut sukses berdiri di puncak podium.
Tak heran nama Brad Binder keluar sebagai Rookie of The Year mengalahkan Alex Marquez.
Namun kesuksesannya di musim pertama mengikuti MotoGP bukan tanpa tekanan.
Baca Juga: KTM Eksis Hingga MotoGP 2026, Baru Aja Perpanjang Kontrak Sama Dorna Sports
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Team ini mengaku naik kelas dari Moto2 ke motor dengan power hingga 270 dk membawa beban tersendiri.
"Yang saya rasakan setelah race pertama adalah rasa pusing yang teramat sangat," ujar Brad Binder dikutip dari Motorsport-Total.com.
Ia mengaku mengalami stres berat usai melakoni laga pertama di MotoGP.
Brad Binder menanggapi perubahan tubuhnya saat berlaga di kasta tertinggi ini.
Baca Juga: Prestasi KTM Melejit, Kepala Mekanik Buka Suara, Ada Ubahan Radikal
"Setelah stres turun dan mulai rileks, pusing saya mereda. Setelah itu tidur saya nyenyak," terangnya.
Jelas nuansa paddock di MotoGP dengan Moto2 atau Moto3 berbeda.
Beban dan tekanan di kelas premier tentu jauh lebih tinggi karena tim memperebutkan gelar yang lebih bergengsi.
Saat masih di Moto2 dan Moto3 ia mengaku memiliki banyak waktu untuk berkonsentrasi dengan dirinya dan bertemu dengan Darryn Binder, adiknya yang berlaga di Moto3.
Baca Juga: Suzuki Yakin Joan Mir Akan Semakin Kuat di 2021, Ini Jadi Dasarnya
"Setelah race saya harus bertemu dengan banyak media," ujarnya.
"Berbeda dengan tahun lalu. Saat saya melewati garis finish, saya langsung berada di mobil untuk perjalanan ke bandara," tambah Brad.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR