Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Curhat Pengusaha Bus Dihantam Pandemi Covid-19, Tak Tinggal Diam, Pilih Lakukan Ini

Ignatius Ferdian,Harun Rasyid - Rabu, 3 Februari 2021 | 17:25 WIB
Ilustrasi bus AKAP di terminal
Istimewa
Ilustrasi bus AKAP di terminal

Otomotifnet.com - Pengusaha bus termasuk jadi salah satu sektor bisnis yang terdampak pandemi Covid-19.

Berbagai langkah yang dilakukan pemerintah demi mengurangi penyebaran Covid-19, semakin berefek pada turunnya penumpang bus.

Seperti pelarangan operasi sementara, himbauan larangan mudik hingga pembatasan jumlah penumpang.

Kurnia Lesani Adnan, selaku Chairman Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) mengatakan, beragam cara dilakukan para pengusaha bus agar tetap bangkit di situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bus Seharga Rp 1,7 Miliar Raib di Lahan Kosong, Warga Sempat Lihat Pelaku Mendorong

"Industri bus terhantam keras karena pandemi, saat awal PSBB pada Maret 2020, kami semua gagap melihat situasi ini. Tapi kami melakukan inovasi untuk bertahan. Pada bus pariwisata misalnya, teman-teman sempat mengubah bus jadi restoran berjalan," ujarnya dalam webinar Busworld Southeast Asia Jakarta (2/2/2021).

Menurut Sani, para pengusaha juga tak tinggal diam saat bus sempat dilarang beroperasi sementara untuk mengurangi penyebaran Virus Corona.

Ilustrasi instalasi air purifier dan disinfectan di dalam bis
Istimewa
Ilustrasi instalasi air purifier dan disinfectan di dalam bis

"Para operator bus yang stop operasi dari Mei sampai Juli 2020, memanfaatkannya dengan memperbaiki kondisi teknis armada bus mulai dari transmisi, sasis, mesin, hingga bodi yang bekerjasama dengan dealer dan vendor spare part di kondisi yang kurang baik tersebut," sebutnya.

Sani mengungkapkan, pengusaha bus juga melakukan berbagai tindakan lain untuk menyesuaikan kebutuhan penumpang di saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Warkop Bus Tayang di Mobil Gede, Food Truck Tergede di Indonesia

Setelah bus mulai beroperasi, kami melakukan cara untuk mencegah virus menyebar di dalam bus mulai dari pengaturan konfigurasi seat, membuat pembatas antar penumpang. Selain itu kami menyematkan alat Air Purifier yang mendisinfeksi atau membuat udara yang masuk ke kabin dari AC jadi lebih sehat," tuturnya.

Sani memaparkan, cara kreatif di bidang digital juga dilakukan agar para pelanggannya tidak melupakan bus sebagai salah satu transportasi yang dikenal punya banyak penggemar di Tanah Air.

"Usaha tadi membuahkan hasil positif agar penumpang nyaman dari segi psikologis dan klinis. Di sisi lain, gebrakan yang mengingatkan masyarakat agar tidak lupa dengan bus juga kami lakoni dengan membuat channel Youtube demi mengedukasi dan meyakinkan masyarakat dalam hal pelayanan di era pandemi," terangnya.

Sani berharap, cara-cara tersebut mendapatkan dorongan lebih dari para pemangku kebijakan agar pihaknya tetap terus bertahan.

"Ini semua dilakukan agar pelayanan ke masyarakat terus semakin baik dan bisnis terus berjalan. Walau dari Januari ini bus AKAP mulai ramai lagi, tapi bus Pariwisata belum. Di sini kami berharap pemerintah bisa terus mendukung kami, memberi sikap yang jelas dan satu suara antara pusat dan daerah agar kami bertahan dan eksis sebagai pelayan masyarakat," tutupnya.

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa