Otomotifnet.com - Libur Lebaran sering dimanfaatkan sejumlah orang untuk berwisata, salah satunya ke pegunungan.
Namun, jika ingin berwisata ke daerah pegunungan, ada yang perlu diperhatikan. Terutama terkait keselamatan dalam berkendara.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperingatkan agar warga tidak menggunakan motor skutik atau matik untuk digunakan saat bepergian ke pegunungan atau dataran tinggi.
Peringatan itu diungkapkan setelah tim investigasi KNKT melakukan survei di Gunung Lio Brebes. Di dataran tinggi ini, terdapat sejumlah objek wisata alam.
Baca Juga: Vario Hancur Muka, Sok Depan Hadap Kanan, Meluncur Bebas di Jalan Menurun
Selain itu, di pegunungan yang berbatasan dengan Kuningan Jawa Barat ini terbentang jalan provinsi yang menghubungkan Brebes-Salem-Bumiayu-Majenang Cilacap.
"Kami telah survei ke Gunung Lio, motor matik banyak sekali yang masuk jurang, setahun bisa 13-15 kali. Ternyata kami baru tahu, motor matik itu kuat nanjak nggak kuat turun," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono (16/5/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlah kejadian motor matik masuk ke jurang lantaran rem blong.
Beberapa masuk jurang dan pengendara ada yang selamat karena tersangkut pohon di bibir tebing. Sejumlah kasus baru terungkap setelah beberapa hari ketika mayat pengendara skutik mulai membusuk di dasar jurang.
Baca Juga: Yamaha Vega Ambyar Sundul Tembok, Ngeblong di Turunan, 1 Keluarga Tewas
Lantaran seringnya kecelakaan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Provinsi Jateng memasang roller barrier di sejumlah titik terutama di tikungan.
Masyarakat sekitar juga ikut memasang pagar menggunakan bambu pembatas secara sukarela. Tujuannya, agar kecelakaan tunggal dimana pengendara masuk jurang bisa diminimalisir.
Kejadian motor skutik mengalami rem blong akhir-akhir ini terjadi pada Jumat (14/5/2021) kemarin. Seorang wisatawan di Kaligua Brebes dengan motor skutiknya terperosok ke lahan pertanian lantaran rem motornya malfungsi.
Soerjanto melanjutkan, motor skutik hanya memiliki sistem pengereman satu-satunya yang ada di rem tangan kanan dan kiri. Namun, sistem ini jika terus-terusan difungsikan, akan berakibat overheating atau kepanasan, sehingga bisa berakibat rem blong.
Baca Juga: Honda BeAT Terseret Truk Trailer Ngeblong, Kondisi Terjepit di Parit
"Kalau motor bukan matik kan ada sistem kopling dalam mesin, dimana ketika berada di jalanan turun otomatis sistem dalam mesin bisa membantu menurunkan kecepatan. Kalau matik pakai rem tangan terus sepanjang turunan 3-4 kilometer sudah panas, bisa masuk jurang," jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah pusat untuk melakukan sertifikasi terhadap pabrikan motor skutik supaya tidak ada kejadian fatal terulang kembali.
"Kami juga imbau kepada masyarakat, motor matik jangan dipakai di pegunungan," tandasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR