Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pereli Ini Bukan Saja Kembar, Tapi Juga Maniak Mobil 2 Pintu, Koleksinya Aneh-aneh

Toncil - Rabu, 23 Juni 2021 | 10:00 WIB
Yonna Martinda (kiri) dan Yoga Martinda, maniak mobil 2 pintu
toncil/Otomotifnet
Yonna Martinda (kiri) dan Yoga Martinda, maniak mobil 2 pintu

Otomotifnet.com - Mobil-mobil versi dua pintu punya daya tarik tersendiri dibanding mobil-mobil versi empat pintu. Sehingga versi dua pintu biasanya lebih jarang dan jadi incaran dibanding empat pintu.  

Salah dua penggemar dan pencari mobil-mobil pintu ‘irit’ adalah Yoga Martinda dan Yonna Martinda yang merupakan pereli asal Bogor, Jabar.

Bukan hanya kembar, keduanya juga ternyata maniak mobil 2 pintu. 'Si Kembar’ panggilan mereka berdua terus mengumpulkan mobil-mobil dua pintu.

LANGKA

Meski bukan keluaran terbaru, tapi mobil-mobil milik ‘Si Kembar’, panggilannya ini tidak dibiarkan standar. Hampir semuanya dibangun menjadi mobil untuk ikut reli.

Fiat Uno Turbo yang akan dibangun jadi mobil reli
toncil/Otomotifnet
Fiat Uno Turbo yang akan dibangun jadi mobil reli

Saat ini Yoga punya Suzuki Swift Mk1 (1985), Suzuki Swift GTi Mk2 (1990), Fiat Uno Turbo (1994), Fiat Stilo Abarth (2008), Mazda MX-6 (1989), Mazda Familia GTX (1991).

Baca Juga: Rumor Nissan Skyline Dan Tiga Sedan Lainnya Bakal Disuntik Mati Merebak, Gara-gara Enggak Laku?

Sementara itu, Yonna pegang Suzuki Swift GTi Mk1 (1988), Suzuki Swift GTi Mk3 (1994), Fiat Uno Turbo (1994), Nissan RZ-1 (1989) dan Nissan Pulsar (1991).

Dari list tersebut, hampir seluruhnya merupakan mobil-mobil yang tak lazim di Indonesia. Suzuki Swift Mk1 milik Yoga, di Indonesia lebih lazim dikenal sebagai Suzuki Forsa (empat pintu) bermesin 1.000 cc, 4 silinder. Tapi milik Yoga bermesin 3 silinder.

Suzuki Swift Mk1 1985 jadi andalan Yoga untuk aktivitasi sehari-hari.
toncil/Otomotifnet
Suzuki Swift Mk1 1985 jadi andalan Yoga untuk aktivitasi sehari-hari.

Masih milik Yoga, Fiat Stilo Abarth. Kabarnya, mobil ini hanya ada satu di Indonesia. Mobil ini menggunakan mesin 2.400 cc dengan mesin lima silinder. Standarnya, mobil ini bertransmisi otomatis, tapi dijadikan manual oleh Yoga.

Fiat menyebutnya dengan transmisi Selespeed. Transmisi manual yang dibikin otomatis.

 

Dikembangkan oleh Magnetti Marelli dan diproduksi Grazioni Trasmissioni. Beberapa pabrikan Jerman menyebutnya sebagai DSG (Direct Shift Gearbox)

“Waktu itu ada masalah di transmisinya. Karena mengembalikan lagi jadi otomatis harganya mahal, jadi gue bikin manual. Girboksnya tetap, tinggal beli kit manual saja,” ungkap Yoga.

Mazda Familia GTX. Bagian depan sama seperti Mazda Interplay. Beda buntut, mesin dan kaki-kaki
toncil/Otomotifnet
Mazda Familia GTX. Bagian depan sama seperti Mazda Interplay. Beda buntut, mesin dan kaki-kaki

Sementara itu koleksi kembarannya, Yonna juga tak kalah menarik. Suzuki Swift GTi Mk1 1988 cukup unik, karena jarang yang versi GTi di Indonesia. “Kalau seperti milik Yona, yang bukan GTi, lebih banyak,” sebut Yonna.

Ditambahkan, salah satu pembeda ada di instrument cluster. Yang non GTi masih jarum, sedangkan GTi sudah digital. Warna mobil juga berbeda. Versi GTi punya dua warna dan non GTi hanya satu warna.

PACUAN RELI

Selain itu, Yonna juga punya Nissan Pulsar yang keberadaannya sangat jarang di Indonesia. Di zamannya, mobil ini sangat banyak yang pakai untuk reli.

Fiat Stilo Abarth, bermesin 2.400 cc dengan 5 silinder.
toncil/Otomotifnet
Fiat Stilo Abarth, bermesin 2.400 cc dengan 5 silinder.

Agak unik, karena Nissan Pulsar ini tidak ada mesinnya. Bahkan juga tidak ada roda. “Untuk sebagian orang memang aneh beli mobil begini. Tapi kalau gue sih enggak, ini seperti harta karun. Pokoknya, beli saja dulu, ngebangunnya bisa nanti,” kekeh pria kelahiran 1978 ini.

Dari kumpulan mobil-mobil dua pintu tersebut, beberapa bekas pacuan reli.

Seperti Suzuki Swift GTi Mk2 milik Yoga yang pernah dipakai pereli Indonesia dan Malaysia.

Dengan mobil ini pula Yoga dan Yonna pernah ikut reli di beberapa daerah.

Kemudian Suzuki Swift GTi Mk3 milik Yonna yang awalnya dipakai mendiang Sidarto SA untuk reli.

Suzuki Swift GTi Mk1 1988. Bermesin 1.300 cc, injeksi, 115 hp
Yonna Martinda
Suzuki Swift GTi Mk1 1988. Bermesin 1.300 cc, injeksi, 115 hp

Saat ini, Yoga dan Yonna sedang mempersiapkan unit Fiat Uno Turbo untuk dibangun menjadi mobil reli.

“Dengan mobil ini, kita tidak cari prestasi atau menang. Kita senang saja reli pakai mobil-mobil yang unik dan jarang,” ungkap Yoga.

Instrumen digital Suzuki Swift GTi MK1. Ada display posisi transmisi
Yonna Martinda
Instrumen digital Suzuki Swift GTi MK1. Ada display posisi transmisi

Dalam membangun mobil, Si Kembar punya kriteria. Mereka memilih mobil yang dulunya punya homologasi di ajang reli. 

Editor : Toncil

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa