Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Stefan Bradl Ingin Kecepatan Motor MotoGP Dibatasi, Terkait Keamanan

Toncil - Senin, 19 Juli 2021 | 18:30 WIB
Ilustrasi MotoGP
MotoGP
Ilustrasi MotoGP

Otomotifnet.com – Motor-motor MotoGP punya kecepatan yang sangat tinggi.

Johann Zarco dari Pramac Racing yang menggeber Ducati GP21 dan Brad Binder dari Red Bull KTM Factor Racing dengan KTM RC16 punya kecepatan yang spektakuler.

Kedua pembalap itu mampu menorehkan kecepatan 362,4 km/jam saat melintas di garis start/finish sirkuit Losail, Qatar dan Mugello, Italia.

Asli, ini sih kencang banget ya.

Baca Juga: Teknologi Berkembang, Kecepatan Meningkat, Marc Marquez Sebut Sirkuit Semakin Kecil

Tapi, jangan lupa di balik kecepatan motor yang sangat tinggi itu, tersimpan potensi bahaya yang juga mengintai.

Bersamaan juga kecelakaan yang sampai merenggut nyawa pembalap Jason Dupasquier beberapa waktu lalu. Padahal dia bukanlah berlaga di kelas MotoGP, yang artinya, kecepatan motor tak setinggi motor-motor MotoGP.

Para pimpinan tim dan pembalap sepakat mencari cara untuk mencari jalan keluar.

Komisi safety dan pabrikan serta tim sedang berdiskusi mengenai pengurangan jumlah bahan bakar menjadi 21 atau 20 liter.

 

Namun, Stefan Bradl, menganggap kalau itu bukanlah solusi jitu.

Menurutnya, pembatasan kecepatan akan lebih masuk akal.

“Saya rasa, akan lebih baik sekitar 320 km/jam, daripada 350-360 km/jam bahkan lebih,”

Baca Juga: Krisis Pembalap Jerman, Stefan Bradl Bikin Program Pelatihan, Dapat Banyak Dukungan

“Teknologi saat ini sudah sangat maju. Sistem elektronik, suspensi, sasis dan mesin semua sudah sangat bagus,”

“Sehingga, kecepatan di tikungan juga bisa sangat tinggi, bahkan nyaris sama seperti di trek lurus,” ungkap Stefan Bradl.

Ditambahkan, dengan kondisi demikian berarti sirkuit-sirkuit yang ada juga jadi kurang memenuhi syarat.

Baca Juga: Pembalap Muda Moto2 Diincar Tim MotoGP, Rider MotoGP Sebut Tak Semudah Dibayangkan, Begini Katanya

Akhirnya, ada titik-titik di beberapa sirkuit jadi blind corner. Pembalap tidak tahu ada kejadian apa di depannya.

Menurut Bradl, jika kondisi masih seperti ini, maka beberapa sirkuit harus di rebuilt.

Sebab run-off gravel semakin lama semakin kecil.

Sementara Pol Espargaro memberi saran penggunaan LED sebagai pengganti marshal. Persis sama seperti di F1 yang terbukti sudah berjalan.

Baca Juga: Ini 2 Hal Yang Diinginkan Pol Espargaro di MotoGP Austria 2021, Enggak Muluk-muluk

“Dengan kecepatan tinggi, terkadang kita tidak bisa melihat kibaran bendera kuning marshal,”

“Bahkan semakin lebar run-off, maka jarak marshal akan semakin jauh dan semakin tak terlihat,” bebernya.

Baca Juga: Ini 5 Gaji Tertinggi Pembalap MotoGP 2021, Tembus Ratusan Miliar, Ada Nama Valentino Rossi

Editor : Toncil

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa