Otomotifnet.com - Penjualan mobil baru kena dampak positif semenjak diberlakukannya Insentif PPnBM 100 persen yang diberikan pemerintah sejak Maret 2021.
Namun insentif PPnBM 100 persen ini bakal segera berakhir di 31 Agustus 2021, dan mulai September-November 2021 besaran insentifnya hanya sebesar 25 persen.
Yang jadi pertanyaan, kalau di tahun ini penjualan mobil baru sangat terdongkrak oleh insentif PPnBM 100 persen, lalu bagaimana nasib penjualan di tahun depan?
Sebab, belum tentu pemerintah kembali memberikan insentif serupa di tahun depan.
Terkait hal ini, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi bilang, Gaikindo hingga saat ini belum mau memikirkan penjualan di tahun depan.
"Terus terang kami saat ini masih berpikir bagaimana menutup tahun 2021 ini. Kami belum memproyeksikan target penjualan di 2022 akan seperti apa," ucap Yohannes dalam konferensi pers virtual beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Yo ini menambahkan, ketimbang memikirkan penjualan tahun depan, pihaknya masih berfokus untuk mencapai target penjualan 750.000 unit di tahun ini.
Baca Juga: Harga Mobil Bakal Naik Bulan Depan, Gaikindo Berharap Diskon Pajak Diperpanjang
"Karena kalau kita lihat, bulan Agustus adalah akhir dari insentif PPnBM 100 persen. Ini tentunya akan sangat berdampak (bagi penjualan)," kata Yo.
Yo mengatakan pihaknya tengah menyusun strategi untuk mencoba mengajukan perpanjangan insentif PPnBM 100 persen ke pemerintah.
"Di sisi lain kami tahu bahwa pemerintah juga lagi sangat sulit menghadapi biaya yang cukup tinggi. Tapi harapan kami semoga pemerintah mau memperpanjang insentif PPnBM 100 persen sampai akhir tahun," ucapnya.
"Kalau itu terjadi, tentunya akan berdampak sangat baik bagi industri otomotif Indonesia," lanjutnya.
Lebih perinci, Yo mengatakan saat ini pihaknya juga masih kesulitan untuk membaca nasib industri otomotif di Indonesia.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR