Otomotifnet.com - Toyota Avanza pelat merah dan lima motor menjadi sasaran aksi beringas warga.
Toyota Avanza pelat merah tersebut diangkat ramai-ramai hingga nyaris digulingkan ke kanan.
Bukan itu saja, aksi yang dilakukan warga desa Wakumoro, Muna, Sulawesi Tenggara ini juga turut menyandera lima motor.
Aksi ini buntut protes warga karena jalan rusak di daerahnya tak kunjung diperbaiki dan hanya selalu dapat janji saja.
Menurut koordinator aksi, Muhammad Pasitoka, warga sudah geram karena kerusakan jalan di desa mereka tak kunjung mendapat perbaikan.
Baca Juga: Mencekam, Lima Mobil Hancur Imbas Bentrok GMBI dan Pemuda Pancasila di Gombong
Akibatnya, jalan yang menjadi tumpuan aktivitas sehari-hari warga itu rusak parah.
"Itu bagian dari komunikasi dan masyarakat mendengar pernyataan Kadis PU provinsi bahwa jalan Desa Laiba sampai Desa Wakumoro belum bisa diselesaikan di tahun 2021 ini dan tahun 2022 akan dituntaskan," kata Pasitoka, (31/8/21).
Selain menggulingkan Toyota Avanza milik Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buton Tengah, warga juga menyandera lima motor dinas yang kebetulan melintas.
Pasitoka menjelaskan, aksi tersebut bukan pertama kali.
Warga desa sudah berupaya agar pemerintah daerah provinsi mendengar keluhan mereka.
Namun, hingga saat ini harapan mereka belum juga terealisasi.
"Kita sudah melakukan beberapa kali pemblokiran hampir tujuh kali dan penutupan total 2020 juga. Tetapi kami hanya dapat janji bahwa di tahun 2021 jalan di desa Wakumoro akan diperbaiki," ucap Pasitoka
"Tetapi pemerintah tidak mengalokasikan lagi untuk jalan di sini, sehingga kita mengambil keputusan untuk menutup jalan lagi," ujarnya.
Sementara itu, Camat Parigi, La Kiama mengatakan, sebelum aksi itu warga pernah diberi janji soal penyelesaian jalan.
Saat itu, menurutnya, janji itu diungkapkan anggota DPRD tingkat satu bersama Kapolres Muna saat hadir di Desa Wakumoro.
Baca Juga: Isuzu Panther Polisi Dirusak Massa, Petugas Diusir Dan Diteriaki Warga Saat Patroli PPKM
"Tahun 2020, warga berusaha mendesak di perubahan ternyata tidak terealisasi, sehingga di tahun 2021 ini akan tuntas, setelah di tahun 2021, dikira sudah dimulai (dikerjakan) ternyata tidak sampai di situ, janji tidak terealisasi," kata La Kiama.
"Harapan yang besar, baik secara pribadi maupun sebagai masyarakat apalagi sebagai pengguna jalan, mudah-mudahan segera direalisasikan," tambahnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR