Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pakai Pelek & Ban Lebar, Lari Mobil Manual Cuma Mentok 110 Km/Jam, Apa Yang Salah?

Andhika Arthawijaya - Jumat, 24 September 2021 | 23:40 WIB
Ilustrasi mobil dengan pelek dan ban lebar
Aditya Pradifta
Ilustrasi mobil dengan pelek dan ban lebar

Otomotifnet.com – Beberapa waktu lalu satu pengguna mobil bertransmisi manual curhat pada bengkel Masmun Sukses Motor (MSM).

Si pemilik mobil menuturkan bahwa di rpm tinggi mobilnya seperti mengalami loss power dan tenaga terasa ngempos.

Bahkan kecepatan maksimumnya cuma mentok di 110 km/jam, “Di rpm 3.000 juga hanya mampu berlari 90 km/jam, kira-kira kenapa ya?” tanyanya pada pihak MSM yang markasnya ada di Solo, Jawa Tengah.

Ia memaparkan bahwa kejadian tersebut dialaminya sejak mengganti pelek dan ban lebar ukuran 205.

Baca Juga: Begini Ciri-Ciri Seal Master Kopling Mobil Transmisi Manual Jebol

Ilustrasi fuel pump
https://www.delphiautoparts.com/
Ilustrasi fuel pump

Menanggapi hal tersebut, Sumarno, punggawa MSM coba kasih penjelasan kemungkin yang jadi penyebabnya.

“Untuk kendala power drop pada rpm tinggi, apabila mekanikal engine normal, umumnya bisa disebabkan 2 faktor,” jawab pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini.

Pertama, lajutnya, bisa disebabkan oleh kinerja fuel pump lemah, sehingga tidak bekerja optimal di putaran tinggi.

Kedua, ada masalah pada power train atau pemindah daya alias transmisinya.

“Suspect utama adalah kondisi kampas kopling, karena pada mobil yang sama dengan ukuran ban yang sama pula, di rpm 3.000 memiliki kecepatan 110 km/jam,” papar Sumarno.

Ia pun kemudian menyimpulkan bahwa kendala yang terjadi mengerucut pada sistem pemindah daya (clutch system).

Bahasa sederhananya yaitu kampas kopling dan mungkin juga dekrupnya mulai aus.

“Ciri-cirinya, di high speed saat digas rpm naik, tapi speed tidak bertambah,” terang pria yang bisa diajak konsultasi di nomor 0817-0402-234.

Bila rpm meraung tapi top speed tidak bertambah, kemungkinan besar terjadi slip pada kopling
Istimewa/MSM
Bila rpm meraung tapi top speed tidak bertambah, kemungkinan besar terjadi slip pada kopling

Solusinya, ya mau tak mau kampas kopling dan mungkin juga dekrupnya diganti baru.

“Dan perlu diperhatikan para pengguna mobil bertransmisi manual, sebaiknya setelan kopling jangan diposisikan terlalu tinggi, karena kampas kopling akan berisiko cepat aus. Harus ada free play (jarak bebas),” wantinya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa