Otomotifnet.com - All New Honda PCX 160 yang mengusung sasis berikut kaki-kaki dan mesin total baru, ternyata punya satu kelemahan bawaan lahir yang cukup fatal, yaitu crankcase rawan bolong atau pecah! Kok bisa?
Kasus crankcase bolong ini cukup sering ditemukan di unggahan media sosial, khususnya grup Facebook, salah satunya di Honda PCX 160 Indonesia.
Dan penyebabnya semua sama, akibat benturan dengan permukaan jalan, misal polisi tidur.
Apa sih yang terjadi?
PENYEBAB
Menurut Sena Ponda, dari bengkel Synergy-HSR yang juga owner PCX 160 dari Depok, Jabar, jika dianalisa penyebab crankcase pecah ini ada beberapa hal.
Pertama yang paling fatal adalah di PCX 160 mengadopsi engine hanger atau engine mounting model di atas.
Sehingga area bawah mesin sama sekali tak ada penghalang dari benturan, beda dengan PCX 150 yang punya engine hanger di bawah.
Faktor kedua, PCX 160 pakai ukuran pelek belakang ring 13 inci, sehingga ground clearance hanya 135 mm, lebih rendah 2 mm dari PCX 150 yang 137 mm.
Terlihat beda tipis, namun karena tanpa penghalang seperti faktor pertama, tentunya makin fatal.
“Dan ditambah dengan travel shock yang panjang. Komplit sudah,” imbuh Sena.
Sokbreker belakang PCX 160 jarak mainnya memang lebih panjang dari PCX 150, jadi 95 mm dari 85 mm.
Tentu ketika dapat beban, mesin PCX 160 jadi bisa mengayun lebih rendah dan mudah kena benturan.
AKIBAT
Jika crankcase bolong, yang jadi masalah bukan sekadar adanya lubang di mesin, tapi ada efek berantai yaitu oli mesin jadi terbuang keluar.
Nah ini yang jadi sangat berbahaya, terutama jika pemilik motor tak menyadari hal tersebut, karena kerusakan mesin bisa sangat fatal akibat tak ada pelumasan.
“Kasus pertama yang aku lihat langsung sendiri ada di owner PCX 160 orang Cikarang."
"Daleman mesin ancur karena owner gak sadar. Saat kejadian dia menghantam lubang saat hujan deras. Tetap digas terus ampe oli habis. Penanganannya ya totalan,” tutur Sena.
Tapi, jika saat terjadi impact owner sadar, kemudian langsung berhenti dan mesin dimatikan lanjut motor ditowing, maka kerusakan internal mesin akan jauh lebih ringan.
“Nah kalau kasus yang ini, repairnya tergantung lokasi lubang dan besarannya. Kalau posisi lubang ada di samping crankcase kiri bisa diweld (dilas)."
"Kalau di bawah kenanya di cranckase kanan kiri ya berat,” imbuh pria berbadan tegap ini.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR