Hendrayadi menambahkan, faktor lain karena masalah waktu.
"Kalau dilihat memang kontribusinya hanya 4,6 persen, karena kan kami jualannya tidak full setahun," sebutnya.
"Kami jualannya hanya delapan bulan dan launching saat di masa pandemi Covid-19," tuturnya.
Meski begitu, Hendrayadi menegaskan penjualan Daihatsu Rocky sudah mencapai target.
"Kami memang berharap bisa menjual di angka 1.500 unit per bulannya, dan ternyata bisa tercapai Alhamdulillah pada Desember 2021 lalu," papar Hendrayadi lagi.
"Artinya apa? Angka psikologis yang ditargetkan Daihatsu bisa tercapai. Memang secara step by step setiap bulannya kami ikuti dan cari cara untuk mendekati segmen ini," imbuhnya.
Ia tak memungkiri, meningkatnya penjualan Daihatsu Rocky juga berkat insentif PPnBM DTP.
"Tapi bagaimanapun kami masih tertolong oleh kebijakan PPnBM, sehingga target bisa tercapai," kata Hendrayadi lagi.
Hendrayadi berharap tren positif yang ditorehkan Daihatsu Rocky pada pengujung 2021 lalu bisa terus berlanjut di tahun ini.
"Mudah-mudahan di 2022 kami bisa maintain (menjaga) angka 1.500 unit tadi sesuai dengan target kami," ujar Hendrayadi.
"Saya ingin mengatakan tidak benar bahwa ini tidak berarti, 1.500 unit bagi Daihatsu kontribusi yang sangat berarti," pungkasnya.
Baca Juga: Hasil Test di Luar Dugaan, Daihatsu Rocky 1.0 Turbo Lebih Boros Dari Rocky 1.2
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR