Akan tetapi kekurangan beton pada jalan tol ialah warnanya cenderung monoton sehingga membuat nuansa jalan terlihat gersang.
Hal lainnya yaitu ketika jalan tol yang dilapisi beton rusak, biaya pemeliharaannya cenderung mahal dan membutuhkan waktu lama saat perbaikan.
Sementara untuk kelebihan jalan aspal, diakui pengelola lebih nyaman saat dilintasi pengemudi khususnya untuk kendaraan dengan bobot ringan, dan memiliki struktur yang lebih halus dibanding beton.
Kelebihan jalan aspal berikutnya yaitu kemudahan dalam hal perbaikan, misalnya dapat diperbaiki di bagian yang rusak saja atau tidak besar seperti beton.
Akan tetapi jalan aspal juga memiliki kekurangan seperti tidak tahan terhadap banjir, genangan air, hingga kontur tanah yang harus diratakan dahulu saat pembangunan.
Lebih lanjut, pemeliharaan aspal pada jalan tol juga akan sering dilakukan mengingat jalan dengan material aspal tidak sekuat beton sehingga mudah mengalami kerusakan.
Meski begitu, kedua material jalan tol tersebut dianggap sama baiknya untuk ketahanan ban kendaraan yang melintas.
Sebab setiap pabrik ban telah menguji daya tahan produk bannya di beragam permukaan termasuk aspal maupun beton.
Jadi agar permukaan ban tidak cepat habis, lakukan perawatan kendaraan yang tepat yang dibarengi dengan pengaplikasian gaya mengemudi yang aman.
Contohnya tidak mengemudis secara agresif, tidak melakukan pengereman mendadak, serta menjaga kecepatan kendaraan sesuai aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku.
Sekadar informasi, aspal merupakan material jalan yang terbuat dari susunan bebatuan yang direkatkan dengan cairan kental berwarna hitam, sedangkan jalan beton dibuat dari campuran semen, pasir dan material lain yang dicor.
Nah, sekarang Sobat sudah tahu kan alasan jalan tol ada yang terbuat dari aspal maupun beton.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR