"This countries not banana republic. This country is great country," kata Luhut.
Luhut menyampaikan bahwa sudah ada dua perusahaan produsen baterai kendaraan listrik yang saat ini bersedia memproduksi baterai lithium di Indonesia.
Kedua perusahaan tersebut yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) dan LG Chem.
"Keduanya ini sudah meng-cover lebih dari 50 persen lithium baterai dunia," ujarnya.
Luhut mengatakan perusahaan China justru diizinkan membangun pabrik baterai lithium di Indonesia karena mereka menyetujui persyaratan yang diminta.
Bahkan kata Luhut, China tidak pernah mengajukan syarat-syarat untuk berinvestasi di Indonesia, Oleh karena itu, Luhut meminta Tesla mengikuti syarat-syarat yang diajukan oleh Pemerintah Indonesia jika ingin berinvestasi di Indonesia.
"Tapi saya enggak mau kalau datang deal, jangan kau (Tesla) yang bikin syarat ke kami. Saya yang bikin syarat ke kamu, karena itu yang saya lakukan ke Tiongkok," ucap Luhut.
Luhut mengatakan, produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia akan dimulai pada 2024.
Ia meyakini, Indonesia akan menjadi produsen baterai kendaraan listrik terbesar kedua di dunia pada 2025 atau 2026.
Baca Juga: Siap Uji Jalan, Tesla Cybertruck Pasang Wiper Samar, Spion dan Pelek Beda
Sumber: https://money.kompas.com/read/2022/03/24/220145626/luhut-ke-tesla-jangan-kau-yang-bikin-syarat
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR