Selain itu, Djoko juga mengungkapkan masalah lain.
Menurutnya, jika membangun jalur penghubung antara jalur Pantura dan Pansela untuk memecah arus mudik adalah kondisi geografis.
Djoko mengatakan, bentang alam atau konturnya berbukit-bukit serta berkelok-kelok.
Kondisi itu membuat pembangunan jalur pansela butuh upaya lebih jika akan untuk dijadikan jalan empat lajur.
Selain itu, lanjut Djoko, persoalan lainnya kendala pembebasan lahan yang menyita waktu.
Terbukti dengan pembangunan ruas tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) yang sempat ditunda lantaran terkendala pembebasan lahan.
Di samping Cigatas, ada proyek tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yang juga dinilai krusial dalam mendistribusikan pemudik dari utara ke selatan.
Namun, sampai saat ini pembangunan jalur itu belum rampung.
Djoko memperkirakan, setidaknya butuh dua hingga tiga tahun lagi hingga seluruh jalan penghubung antara Pantura dan Pansela Jawa bisa beroperasi optimal.
"Kalau menggunakan arteri, ya pasti macet. Kalau itu (tol) sudah rampung, masalah selesai," ucap Djoko.
Baca Juga: Jika Balik Mudik Lewat Pansela, Mampir Deh ke Tempat Ini, Dijamin Gak Nyesel!
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR