Otomotifnet.com – Banyak kasus mobil “capek” alias sering dipakai buat taksi online atau tiap hari dipakai jalan jauh, bagian dalam mesinnya menghitam bahkan berlumpur akibat mengalami oil sludge.
Lebih parahnya lagi, mesin sampai mengalami overheat hingga piston dan kruk as macet.
“Kami pernah menangani Suzuki Ertiga yang sampai mesinnya macet gara-gara oil sludge,” papar Heru Purwanto, Service Manager SBAM Suzuki Mobil Pondok gede.
Iihh.. serem ya! Pastinya Anda tak mau dong mengalami hal tersebut di mobil kesayangan.
Baca Juga: Ini Beberapa Hal Penyebab Mesin Overheat, Nomor 4 Sering Terjadi
Nah, bila ingin terhindar dari hal tersebut “Jangan telat ganti oli,” saran pria yang tempat kerjanya di Jl. Jati Makmur No.3, Pondok Gede, Bekasi ini.
Dan perlu diperhatikan juga adalah soal pemilihan oli, “Pastikan sesuai spesifikasi yang dianjurkan, dan oli yang dibeli asli. Soalnya di pasaran banyak oli palsu dengan harga murah,” bilang Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor.
Dengan kata lain, bila ada oli dari merek terkenal dijual dengan harga miring, patut dicurigai, bisa jadi barang KW.
Selain itu, lanjut Sumarno, untuk yang tinggalnya di daerah perkotaan, dianjurkan melakukan penggantian oli mesin lebih cepat dari anjuran pabrik.
Misalnya tadinya per 10.000 km atau 6 bulan (mana yang dicapai lebih dulu), lakukan penggantian di 7.000 atau 8.000 km.
“Karena di perkotaan kan mobil kita sering terjebak macet, sementara mesin bekerja terus,” jelas pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini.
Selain ganti oli tepat waktu, ia juga menyarankan agar rutin melakukan engine flushing guna merontokkan deposit di dalam mesin yang mungkin muncul akibat terjadinya oksidasi pada oli mesin.
“Minimal setiap 20.000 km atau satu tahun sekali lakukan flushing,” sarannya.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF : Sudah Lakukan Engine Flushing, Mesin Masih Berisik
Sebab, meski penggantian oli sudah dilakukan tepat waktu, mesin masih bisa mengalami sludge loh.
Otomotifnet.com telah membuktikannya sendiri pada unit Suzuki Ertiga keluaran 2015, yang menurut pemiliknya selalu melakukan penggantian oli mesin lebih cepat dari anjuran pabrik.
Dan mobil ini dari awal pakai hingga sekarang sudah menempuh jarak 111.000 kilometer, selalu menggunakan oli genuine standar pabrik, serta belum pernah dilakukan engine flushing.
Nah, saat kami buka cover kepala silindernya, ternyata bagian dalam mesin terlihat mulai menghitam dan ketika dipegang terasa banyak jelaga.
“Padahal oli mesin selalu diganti setiap 5.000 km, anjuran pabrik kan tiap 10.000 km,” tukas si pemilik mobil.
Tuh kan, selalu ganti oli tepat waktu, bahkan lebih cepat dari anjuran pabrik, tetap masih ada resiko muncul oil sludge.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR