Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Banyak Kasus Mobil Harus Turun Mesin Cuma Gara-Gara Hal Sepele Ini

Andhika Arthawijaya - Rabu, 6 Juli 2022 | 23:10 WIB
Ilustrasi mobil turun mesin gara-gara sering telat ganti oli
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi mobil turun mesin gara-gara sering telat ganti oli

Sekadar info, pada bagian kruk as umumnya terdapat lubang kecil berisi oil jet, yang berfungsi menyemprotkan oli ke arah piston dan untuk melumasi kruk as nya sendiri.

Nah, bila lubang-lubang tersebut tersumbat oleh sludge, otomatis oli mesin tidak akan bisa disalurkan ke bagian-bagian yang butuh pelumasan.

Jadi, jangan sampai deh Anda sering telat ganti oli mesin mobil kesayangan.

Apalagi bila mobil sering digunakan dan kerap terjebak macet.

“Kalau saran saya untuk pemilik mobil yang tinggal di kota-kota besar seperti di Jakarta dan sekitarnya, bila saat mobil dipakai sering kena macet, sebaiknya lakukan penggantian oli lebih cepat dari anjuran pabrik,” saran Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor.

Baca Juga: Ganti Filter Oli Sebaiknya Setiap Ganti Oli Mesin? Ini Alasannya!

Bila mobil sering terjebak macet, sebaiknya lakukan penggantian oli lebih cepat dari anjuran pabrik
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Bila mobil sering terjebak macet, sebaiknya lakukan penggantian oli lebih cepat dari anjuran pabrik

Misalnya anjuran pabrik setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali (mana yang dicapai lebih dulu), sebaiknya ganti olinya di 7.000 atau 8.000 km.

Hal tersebut kata pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, lantaran saat terjebak macet mesin tetap bekerja keras.

“Pada kondisi ini suhu mesin lumayan tinggi, sehingga membuat oli mesin rentan mengalami oksidasi lebih cepat,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, perhatikan spesifikasi oli yang digunakan, terutama soal kekentalan oli atau SAE-nya.

Jangan salah pilih oli, gunakan yang spesifikasinya sesuai anjuran pabrik
Suzuki
Jangan salah pilih oli, gunakan yang spesifikasinya sesuai anjuran pabrik

"Jangan sampai dari pabrik dianjurkan pakai SAE 5W atau 0W, kemudian diganti jadi 10W atau 20W. Ini juga bisa mempercepat munculnya sludge,” tukas Sumarno.

Sebab pada mobil-mobil modern, tingkat kekentalan oli yang dianjurkan tersebut kata Sumarno sudah dirancang sesuai sepesifikasi mesinnya.

“Apalagi rasio kompresi mesin-mesin modern kan tinggi-tinggi, sehingga temperatur mesin jadi lebih tinggi. Kalau olinya tidak sesuai speknya, akan beresiko oli mengalami oksidasi lebih cepat,” tutupnya.

Tuh, sampai sampai telat dan salah pilih spek oli ya sob!

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa