Segini Hasil Tes Akselerasi Suzuki All New Ertiga Hybrid SS AT Dari 0 – 100 Km/jam

Otomotifnet.com – Secara performa, Suzuki All New Ertiga Hybrid yang diperkenalkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa waktu lalu, bisa dibilang masih sama seperti generasi non hybrid.

Pasalnya, ia masih menggunakan mesin pembakaran dalam yang sama dengan generasi sebelumnya, yakni K15B.

Mesin bensin berkapasitas murni 1,462 cc ini punya tenaga puncak sebesar 104,7 PS atau setara 103,2 dk di 6.000 rpm, serta torsi 138 Nm di 4.400.  

Meski mesin K15B ini kemudian ditambahkan teknologi Suzuki Smart Hybrid, menurut pihak Suzuki hal tersebut tidak mengubah perolehan daya maupun torsinya, alias tetap sama saja.

Baca Juga: Konsumsi Bensin Ertiga Hybrid Terjawab, 1 Liter Bisa Tempuh Jarak Segini

F Yosi/Dok. OTOMOTIF

Mesin K15B 4 silinder segaris 1.5L, DOHC, 16 katup, VVT, punya daya maksimum 104,7 PS (103,2 dk) dan torsi puncak 138 Nm di 4.400 rpm

Sebab ketika sistem Smart Hybridnya bekerja membantu putaran mesin (engine assist) saat berakselerasi di 1.500 – 4.000 rpm, saat itu ECU memerintahkan injector untuk mengurangi semprotan bahan bakar, agar pemakaian BBM lebih efisien.

Oiya, komponen yang bertugas membantu putaran mesin All New Ertiga Hybrid ini bernama Integrated Starter Generator (ISG), yang dipasok daya dari baterai Lithium Ion 6 Ah 12 Volt.

Jadi, secara performa akselerasi sebenarnya bisa dibilang sebelas dua belas dari All New Ertiga non hybrid sebelumnya.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet

Battery pack lithium-ion All New Ertiga Hybrid di bawah jok penumpang depan, lumayan nambah bobot kendaraan

Nah untuk membuktikannya, Otomotifnet.com coba mengukur kemampuan akselerasi All New Ertiga Hybrid varian tertinggi, yakni SS bertransmisi otomatis (AT) 4-percepatan.

Hasilnya, untuk melaju dari kondisi diam hingga kecepatan 100 km/jam, ia butuh waktu 12,9 detik.

Hasil tersebut selisih 0,2 detik lebih lambat dari All New Ertiga SS AT non hybrid yang pernah diuji.

Hal tersebut wajar mengingat All New Ertiga Hybrid kini ketambahan beban dari penyematan baterai Lithium-ion.

Tapi selisih 0,2 detik bisa dibilang beda-beda tipis lah. Bagaimana menurut Anda?