Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Salut, Bengkel Modifikasi Motor Roda 3, Digawangi Difabel Asal Klaten

Ferdian - Minggu, 21 Agustus 2022 | 09:30 WIB
Hasil modifikasi Partoyo, motor matic roda tiga.
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Hasil modifikasi Partoyo, motor matic roda tiga.

Otomotifnet.com - Ada modifikasi unik yang dilakukan oleh sekolompok modifikator dan tentunya beda dari lainnya.

Salah satunya adalah Partoyo (47), yang merupakan salah satu penyandang disabilitas paraplegia atau penurunan motorik atau fungsi sensorik gerak tubuh.

Semenjak 2008 dirinya mengelola bengkel spesialis modifikasi motor roda tiga untuk difabel di Klaten.

Dahulu ia adalah salah satu karyawan pabrik kontruksi di daerah Jakarta.

Diakuinya bahwa dulu saat ke Jakarta dirinya belum menguasai keahlian sebagai tukang las.

"Dulu awal ke Jakarta Saya nggak bisa ngelas, Saya hanya tukang potong besi di perusahaan itu. Tapi selama 2 tahun Saya belajar autodidak di perusahaan itu akhirnya saya bisa ngelas," ujar pria 47 tahun (20/8/2022).

Meski berstatus sebagai karyawan di Jakarta, dirinya juga mengerjakan kontruksi reklame hampir di seluruh pulau Jawa bahkan beberapa kota di pulau Sumatera, Bali hingga Lombok.

Ia bekerja di Jakarta sekitar 5 tahun, lalu mengalami kecelakaan tahun 2000 dan di tahun 2002 dirinya memutuskan mengundurkan diri untuk pulang ke Klaten dengan kondisi menggunakan kursi roda.

Partoyo mengalami cedera sumsum tulang belakang karena jatuh saat mengelas atap gudang di Jakarta di tahun 2000.

Sejak lumpuh pada kedua kakinya akibat kecelakaan kerja, dirinya sangat tergantung pada kursi roda.

Dan kini, motor yang dimodifikasi menjadi roda tiga memudahkan mobilitasnya saat berkegiatan di luar rumah.

Ia menceritakan bagaimana awal mulanya bisa membuat bengkel modifikasi tersebut.

"Itu semenjak habis gempa tahun 2006, saat itu ada 4 orang yang dilatih oleh LSM Karina yang mendampingi kami dalam pemberdayaan (kaum disabilitas)," terangnya.

"Saat itu ada dari Gantiwarno 2 yakni saya dan Pak basam, sedangkan dari Wedi ada dua yakni Pak Yunanto sama Kelik Arijono," tambahnya.

Setelah gempa 2006, Partoyo mengatakan, sejumlah lembaga dan yayasan yang mengemban misi kemanusiaan mulai berdatangan ke Kecamatan Gantiwarno dan Wedi.

Yayasan tersebut datang untuk memberikan bantuan serta pendampingan bagi para korban bencana.

Salah satunya KARINA atau Caritas Indonesia, yayasan milik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Dengan berbekal berpengalaman pernah bekerja sebagai tukang las.

Partoyo diikutkan dalam kelompok pelatihan bengkel bersama tiga difabel lain dari Kacamatan Gantiwarno dan Wedi.

Oleh KARINA, mereka berempat dikursuskan di sebuah bengkel di Muntilan, Kabupaten Magelang.

"Terus kita dikasih pelatihan di Muntilan selama 4 hari, terus saat itu kita berkesempatan untuk membuka bengkel di posko Karina di daerah Kecamatan Jogonalan," ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan jika saat itu, mereka diberi dukungan penuh, baik itu dari segi peralatan hingga tempat untuk dijadikan bengkel.

"Tapi seiring waktu ada dua tim yang mengundurkan diri termasuk Pak Sam dan Kelik. Untuk alasan Pak Sam mengundurkan diri karena sudah sepuh," jelasnya.

"Kalau yang Kelik itu karena punya kesenangan di ternak dan ingin buka warung sehingga mengundurkan diri dari kegiatan bengkel," tambahnya.

Perjalannya masih terus berlanjut dengan Yunanto sampai tahun 2012.

Namun itu hanya berlangsung beberapa tahun kemudian mereka berdua memutuskan untuk pisah jalan dan sudah mulai membuka bengkel sendiri-sendiri, saat itu Yunanto membuka bengkel di Wedi sedangkan dirinya di Gantiwarno.

"Itu kita lakukan sejak tahun 2015 kita sudah jalankan sendiri dirumah (masing-masing)," terangnya.

Saat membuka bengkel di rumah dirinya sempat dibantu 3 orang namun itu juga tak berlangsung lama, karena setelah beberapa waktu mereka memilih untuk membuka usaha angkringan sendiri-sendiri.

"Untuk saat ini saya dibantu satu saudara yang normal, karena untuk mempercepat proses modifikasi," jelasnya.

Untuk memodifikasi satu buah sepeda motor, dirinya membutuhkan waktu maksimal satu bulan.

Diungkapkan Partoyo, secara umum kesulitan memodifikasi sepeda hampir sama.

Namun untuk motor keluaran terbaru itu lebih sulit dibandingkan yang lama.

"Contoh untuk Yamaha NMAX itu panel instrumennya semua digital sehingga untuk kabel cakram itu sedikit menyulitkan kami, karena banyak sensor pada kendaraan itu," ungkapnya.

Karena semakin baru sepeda secara otomatis akan membawa teknologi yang semakin canggih, sehingga itu dirasa mempersulit untuk dimodifikasi.

"Karena untuk motor yang baru apabila pengkabelan itu tidak sinkron maka motor itu tidak dapat nyala," jelasnya.

Untuk harga, Partoyo mematok harga mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 6 juta, semua tergantung jenis kendaraan, konsep modifikasi dan bahan yang digunakan.

"Kalau untuk modifikasi stang pindah standar dari kita 6 juta. Kalau yang biasa untuk motor matik dan motor standar itu beda kalau biasa itu 4 juta setengah tapi kalau untuk matik 5 juta," ujarnya.

Sedang untuk penambahan bobotnya satu kendaraan setelah dimodifikasi bisa bertambah sekitar 70 kilogram.

Namun jangan khawatir karena dari pengalaman yang sudah-sudah.

Semua kendaraan yang ia modifikasi tidak menemui kendala bahkan saat melalui tanjakan sekalipun.

"Untuk beban yang bisa diangkut itu bisa sekitar 200-an kilo namun kalau untuk mesin tidak ada yang kita modifikasi jadi semua dalam kondisi standar," ujarnya.

"Yang dilakukan hanya penyesuaian beberapa komponen yang dipindahkan karena menyesuaikan bentuk modifikasi yang baru," pungkasnya

Partoyo buka bengkel di Dukuh Polorejo RT 03/RW 08, Desa Mlese, Kecamatan Gantiwarno, Klaten.

Baca Juga: Kaliper Rem Depan Yamaha NMAX Beranak, Jadi Dua Dual Piston Biaya Segini

Sumber: https://solo.tribunnews.com/2022/08/20/kisah-partoyo-difabel-asal-klaten-yang-sukses-buka-bengkel-modifikasi-sepeda-motor-roda-tiga?page=all

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa