Lebih lanjut, Trubus khawatir kondisi ketidakpastian harga BBM ini bisa memunculkan free rider atau para penimbun.
"Atau cara lainnya tidak usah menaikkan sehingga inflasi tetap bisa dikendalikan tidak lebih dari 5 persen," tukasnya.
Dia berpandangan pemerintah akan lebih efektif membatasi kuota pembelian BBM subsidi untuk beberapa kendaraan yang ditentukan.
Misalnya hanya kendaraan transportasi publik, kendaraan logistik, motor di bawah 150 cc dan mobil berkapasitas mesin 1.000 cc yang bisa minum BBM subsidi.
Trubus menambahkan opsi menaikkan harga BBM subsidi malah akan memunculkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah.
"Saya khawatir dampak lanjutannya terjadi public distrust, situasi sosial-politik jadi kacau. Karena ini masalah ekonomi nanti jadi politik, itu repotnya," tuturnya.
Bukan tidak mungkin, imbuh Trubus, di tahun politik menjelang pemilu 2024 banyak partai politik mencari massa dengan memanfaatkan isu kenaikan BBM.
"Pemerintah betul-betul harus prudent," ujar pria bergelar doktor tersebut.
Diketahui, harga Pertamax Turbo turun dari Rp 17.900-Rp 18.600 menjadi Rp 15.900 hingga Rp 16.250 per liter.
Dexlite yang semula Rp 17.800-Rp 18.500 kini menjadi Rp 17.100-Rp 17.450.
Pertamina Dex dari harga Rp 18.900-Rp 19.600 kini dihargai Rp 17.400 hingga Rp 17.750.
Baca Juga: Harga Pertalite Anteng, Justru Pertamax Turbo Cs Turun Per 1 September 2022
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR