Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penampakan Material Logam Direndam Dalam 4 Macam Air Untuk Radiator

Andhika Arthawijaya - Kamis, 6 Oktober 2022 | 23:10 WIB
Karat pada paku makin banyak setelah 13 hari, dan air AC-nya berkurang banyak karena penguapannya lebih tinggi dibanding coolant
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Karat pada paku makin banyak setelah 13 hari, dan air AC-nya berkurang banyak karena penguapannya lebih tinggi dibanding coolant

Otomotifnet.com – Sampai saat ini masih banyak pemilik mobil yang mengisi cairan untuk sistem pendingin alias radiator mobil kesayangannya, menggunakan air biasa.

Alasannya karena mudah didapat dan tidak perlu beli, serta tersedia di mana saja.

Ada juga yang lebih memilih pakai air suling AC, karena dianggap lebih aman digunakan buat cairan radiator dibanding air sumur atau air keran dari PDAM.

Memang secara teori air suling AC tidak mengandung mineral, lantaran ia merupakan hasil kondensasi uap air yang ada di udara.

Baca Juga: Begini Penampakan Pompa Radiator Mobil Setelah 10 Tahun Selalu Pakai Coolant

Bila terlihat banyak kerak coklat di sekitar lubang pemasukan cairan radiator, tanda sudah terjadi korosi pada komponen logam di dalam saluran pendingin
Masmun Sukses Motor
Bila terlihat banyak kerak coklat di sekitar lubang pemasukan cairan radiator, tanda sudah terjadi korosi pada komponen logam di dalam saluran pendingin

Sehingga diyakini tidak akan menimbulkan karat pada komponen berbahan logam yang ada di saluran pendingin.

Namun yang perlu diingat, meski tidak mengandung mineral, tetap kadar oksigen yang terikat di dalamnya cukup tinggi, dan ini yang bisa memicu terjadinya oksidasi.

Sebagai bukti, kami beberapa waktu lalu coba melakukan pengujian sederhana.

Dimana material logam, yakni paku, coba kami rendam di dalam gelas berisi 4 macam air, mulai dari air keran, air mineral, air aki isi ulang, serta air suling AC.

Pada pengujian 4 macam air biasa vs radiator coolant yang direndam paku besi, dalam waktu hanya 4 jam saja paku jadi berkarat, sementara pada radiator coolant tidak berkarat sama sekali
Dok. OTOMOTIF
Pada pengujian 4 macam air biasa vs radiator coolant yang direndam paku besi, dalam waktu hanya 4 jam saja paku jadi berkarat, sementara pada radiator coolant tidak berkarat sama sekali

Tentunya sebagai bahan perbadingan, kami juga menyertakan dengan radiator coolant.

Nah, setelah paku direndam ke dalam semua cairan tadi, hanya dalam beberapa jam saja sudah muncul bibit karat pada paku yang direndam dalam air keran, air mineral, air aki isi ulang hingga air suling AC.

Karat tersebut kemudian makin banyak dari hari ke hari, dan membuat air berubah jadi kecoklatan.

Sementara paku yang direndam di dalam radiator coolant, tidak berkarat sama sekali.

Baca Juga: Ada Waktu Yang Pas Buat Flushing Air Radiator, Ini Tanda-tandanya

Paling parah adalah paku di air aki isi ulang
Dic/Otomotif
Paling parah adalah paku di air aki isi ulang

Pernahkan Anda melihat di seputar lubang pemasukan air radiator ada macam kerak berwarna kecoklatan?

Nah, itu umumnya merupakan hasil korosi logam yang ada di dalam saluran pendingin.

Coba bayangkan bila korosi terus terbentuk selama bertahun-tahun, maka lama-lama akan menyumbat saluran radiator.

Bahkan bila karat sampai menyerang komponen berbahan logam seperti pada water pump inlet pipe, “Lama-lama bisa menimbulkan kebocoran,” wanti Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor yang mantan trainer mekanik di salah satu pabrikan Jepang.

Kondisi bagian dalam water pump setelah 10 tahun pakai, tetap bersih dan tak berkarat karena selalu pakai radiator coolant dari baru
Istimewa / MSM
Kondisi bagian dalam water pump setelah 10 tahun pakai, tetap bersih dan tak berkarat karena selalu pakai radiator coolant dari baru

Sumarno menuturkan bahwa sudah cukup banyak kasus radiator bocor dan mampet yang ia tangani di bengkelnya, lantaran pakai air biasa maupun air sulingan AC.

Masih mau pakai air biasa untuk radiator mobil kesayangan?

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa