Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Cuan Mengalir, Biaya Bikin Pom Bensin Mobil Listrik Mulai Rp 25 Juta

Irsyaad W,Muslimin Trisyuliono - Jumat, 14 Oktober 2022 | 14:50 WIB
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU)
Raspatidana/Otomotifnet
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU)

Otomotifnet.com - Bisnis pom bensin mobil listrik potensi bikin cuan mengalir.

PT. PLN (Persero) membuka peluang menjadi mitra pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Sesuai target PLN ada 260 SPKLU baru tersebar di Tanah Air tahun 2022 ini.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Keunggulan PLN, Zainal Arifin.

"Kalau dilihat roadmapnya pembangunan SPKLU di atas target, tahun kemarin dari target 105 kami bisa bangun 150 artinya ada lebih 40 persen," ujar Zainal dalam diskusi Menapak Peta Jalan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Nasional, (11/10/22).

"Tahun ini ada tambahan 110, total sampai akhir tahun ada kira-kira 260 masih sesuai target untuk stasiun pengisian publik," sambungnya.

Zainal melanjutkan, soal biaya membangun SPKLU cukup beragam tergantung tipe yang digunakan mulai dari slow charging, medium charging dan fast charging.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah), Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril (kiri) dan Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN Haryanto W.S (kanan) berbincang di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging, Central Parking Nusa Dua, Badung,
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (tengah), Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril (kiri) dan Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN Haryanto W.S (kanan) berbincang di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging, Central Parking Nusa Dua, Badung,

"Untuk fast charging masih relatif mahal, di atas Rp 500 juta sampai Rp 700 juta," sebutnya.

"Kalau yang slow dan medium Rp 25 juta sampai Rp 50 juta sudah dapat," ungkap Zainal.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya membuka kesempatan bagi swasta untuk kemitraan membangun SPKLU.

"Terkait kemitraan kami ada beberapa pihak dari pemilik properti hingga perusahaan oil & gas yang juga sudah datang seperti Shell dan Total datang ke kami," ujar Zainal.

"Sehingga tidak perlu khawatir soal charging station," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wahyudi Joko Santoso, mengungkapkan ada beberapa syarat penempatan charging station.

"Ketika di jalan tol atau rest area kita syaratkan minimal fast charging, kalau disediakan ultra fast charging lebih baik lagi," ujar Wahyudi.

"Berbeda lagi ketika di mall orang belanja lebih dari 1 jam, dengan medium charing atau fast charging sudah cukup," sambungnya.

Hal tersebut lantaran untuk mengisi daya baterai dari 25 persen sampai penuh di ultra fast charging hanya membutuhkan waktu setengah jam.

Sementara slow charging membutuhkan waktu hingga 8 jam.

Baca Juga: Bisnis Menggiurkan, Kelola Pom Listrik Kendaraan Listrik Dengan Keuntungan Segini

Editor : Panji Nugraha
Sumber : GridOto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa