"Sebagian besar, kejadian terjadi pada malam atau dinihari," bilangnya.
Ada 2 hal yang sangat berpengaruh dalam berkendara malam.
Lokasi lingkungan yang gelap atau cahaya penerangan yang kurang.
"Obyek di depan tidak kelihatan. Kami merekomendasikan seluruh truk di pasang pita berpendar atau scotlite, agar pengendara di belakangnya bisa melihat obyek di depan," tegasnya.
Ketiga, tidak adanya Rear Underride Protection (RUP).
"Ini penyebab yang kejam yang bisa membuat korban meninggal langsung," bilangnya.
RUP menurut Pasha sebuah pelindung yang mencegah kendaraan masuk ke dalam kolong truk.
"Terutama mobil kecil dan menengah, saat tumbukan langsung masuk ke dalam kolong dan kaca depan langsung menghajar bodi belakang truk," bilangnya.
Sistem airbag juga tidak berfungsi karena kemungkinan sensor tidak aktif akibat tidak adanya RUP ini.
Sebagian truk sudah ada yang memasang RIP, namun materialnya tidak sesuai.
"Ada yang memasang besi atau baja. Ini tidak tepat," bilangnya.
Karet ini bisa mengurangi kerasnya momentum tabrakan yang terjadi yang diharapkan mengurangi tingkat fatalistik.
Pasha menambahkan perisai di belakang juga sudah atur pada Permen 74 Tahun 2021 mengenai Perlengkapan Keselamatan Kendaraan Bermotor Selain Sepeda Motor pasal 16.
Baca Juga: Dua Nyawa di Jazz Merah Terenggut, Petaka Ban Selip di Tol Madiun
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR