Otomotifnet.com - Istilah 'cepat belum tentu baik' sepertinya berlaku untuk mobil listrik.
Karena hal ini berkaitan dengan perawatan baterai agar bisa panjang umur.
Diketahui, baterai mobil listrik berjenis Lithium-Ion.
Kelebihannya memiliki daya penyimpanan paling besar namun dimensinya kompak.
Namun kekurangan baterai lithium ion akan mengalami penurunan performa seiring umur pakai.
"Baterai mobil listrik pasti akan mengalami degradasi," buka Achmad Rofiqi, PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile selaku APM DFSK di Indonesia.
Meski begitu, yang membedakan adalah kapan baterai mobil listrik akan mengalami penurunan performa.
"Kalau itu tergantung dengan cara pemakaian mobil listriknya," ujar Achmad, sapaannya.
Agar baterai mobil listrik lebih awet, Achmad menyarankan dua hal yang cukup mudah dilakukan.
"Sebaiknya gunakan slow charging untuk pengisian mobil listrik," tuturnya.
"Terutama untuk pengisian hingga 100%, slow charging lebih bagus untuk kesehatan baterai," tambahya.
Kedua, "Tidak memaksakan mobil listrik dengan kondisi di bawah 20% secara terus menerus," sambung pria berpostur tegap ini.
Hal ini akan membuat baterai cepat panas ketika dilakukan pengisian ulang.
"Sebaiknya lakukan pengisian ulang ketika daya baterai mobil listrik tersisa 30%," tandas Achmad.
Baca Juga: Mobil Listrik Dicas Semalaman Enggak Bikin Baterai Kembung, Aman Ditinggal Tidur
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR