Otomotifnet.com - Terungkap fakta baru, oknum anggota TNI Prada MW yang tabrak lansia pengendara BeAT di Bekasi hingga tewas sempat bohong ke atasannya.
Prada MW yang menjabat sebagai Tamtama Pengemudi itu berbohong dengan mengatakan kalau habis menabrak angkot.
Padahal, saat itu Prada MW baru saja menabrak Sonder dan Tiurmaida hingga tewas.
"Jadi, waktu habis kejadian, dia (Prada MW) pulang ke rumah komandannya, lapor ke istri komandan habis nabrak angkot," ujar anak sulung dari korban yakni Rendra Falentino Simbolon kepada wartawan (22/5/2023).
Pengakuan itu lah yang akhirnya membuat sikap atasannya biasa saja.
Namun, setelah insiden itu viral di media sosial dan motor serta mobil yang dikemudikan Prada MW banyak beredar di medsos, fakta sebenarnya pun terungkap.
"Setelah ketahuan, baru dia diserahkan ke Pomdam," ungkap Rendra.
Fakta terbaru ini membuat keluarga korban geram.
Mereka berharap Prada MW agar langsung disidang dan dipecat satuan prajurit TNI.
Sebagaimana diketahui, Sonder Simbolon dan istrinya, Tiurmaida, tewas akibat tabrak lari di Jalan Raya Kampung Sawah, Jatimurni, Pondok Melati, Kamis (4/5/2023) pagi pukul 07.45 WIB.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Dwi Budi mengatakan, pasutri lansia tewas ditabrak saat mengendarai sepeda motor.
"Korban ditabrak saat mengendarai Honda BeAT bernomor polisi B 5473 TJB miliknya," kata Dwi Budi.
Dwi menyebutkan, kedua korban tewas dengan luka berat.
Sonder bahkan tewas dengan kondisi kaki terputus.
"Korban yang laki-laki kakinya putus," kata Dwi saat itu.
Setelah melewati proses panjang dan gelar perkara, terungkap bahwa pasutri lansia itu terlempar hingga belasan meter saat ditabrak Prada MW.
Kuasa Hukum dari keluarga korban yakni Hazirun Tumanggor mengungkapkan, keterangan itu terungkap usai pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) 2 Cijantung memperlihatkan rekaman CCTV ke keluarga.
"Sangat jauh (terlemparnya), karena kami lihat objek tabrakannya, sangat di luar nalar, sampai terbang korban. Ada kira-kira 20 meter terlempar," ujar Harizun di depan awak media di Denpom 2 Cijantung (10/5/2023) lalu.
Selain korban terpental, kata Hazirun, Prada MW juga mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.
Hal itu yang menyebabkan korban terpental jauh dan langsung tewas di lokasi kejadian.
"Memang kecepatannya sangat tinggi jika kami lihat CCTV. Terhempas jauh korban, mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat," kata Hazirun lagi.
Senada dengan Hazirun, Rendra juga mengungkapkan keterangan yang sama.
Dari hasil pemeriksaan penyidik, kedua orangtua Rendra terpental dari dua jarak yang berbeda.
"Kemarin diinformasikan oleh penyidik, jadi bapak terlempar sejauh 21 meter setelah diukur penyidik. Ibu terlempar 12 meter. Ini info dari penyidik," ucap Rendra kala itu.
Baca Juga: Nissan X-Trail Anggota TNI Cabut Nyawa Pasutri Lansia, Nihil Kata Maaf
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR