Sorotan sinar matahari langsung dapat membuat bodi mobil cepat kusam akibat paparan sinar ultra violet (UV), termasuk bagian dalam kabin mobil.
AC mobil juga tak perlu kerja keras ketika mulai dinyalakan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Benarkah Ban Mobil Benjol Karena Malas Isi Angin Ban?
Langkah selanjutnya, hati-hati menyimpan barang yang mudah terbakar di dalam mobil.
Ada kasus botol air mineral yang diletakkan di atas dasbor mobil meleleh terpapar sinar matahari langsung.
Bahkan, air di dalam botol mineral dapat berperan sebagai lensa yang meneruskan cahaya panas ke satu titik di dalam mobil. Sehingga memicu kebakaran ketika mengenai bahan mudah terbakar.
Ada pula kasus korek api atau powerbank yang terbakar akibat terkena panas terik dalam jangka waktu lama.
Dilanjut, cek performa kaca film sebagai salah satu perangkat efektif mengurangi panas sinar matahari masuk ke dalam mobil.
Performa kaca film yang sudah berkurang akan membuat kabin tidak nyaman karena panas.
Baca Juga: Bodi Mobil Penyok Bisa Mulus Dalam 8 Jam, Mampir Ke Bengkel Auto2000
Berikutnya, pantau tekanan udara ban mobil. Jika tekanannya kurang, membuat area telapak ban yang bersinggungan dengan aspal semakin besar, padahal suhu aspal sangat tinggi.
Udara panas tersebut akan diteruskan ke dalam ban dan membuat tekanannya naik, yang dapat memicu ban meletus ketika ada masalah seperti menghantam lubang.
Terakhir waspada peredam panas di ruang mesin.
Selain dari bahan aluminium, insulator hood atau peredam panas ada yang terbuat dari wool fibre.
Peredam panas jenis tersebut ketika tidak terpasang dengan baik atau lapuk karena berumur, akan kering dan tipis. Sehingga mudah terbakar.
“Padahal, suhu di dalam ruang mesin sangat panas,” sambung Iman lagi.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR