Yang membedakan, lanjut Hariadi, secara perhitungan ada sedikit pengaruh pada saat penyimpanannya.
“Karena sel-sel baterainya kan lebih besar, jadi kemampuan terpakainya (arus listrik, red) lebih lama,” jelasnya.
Dengan kata lain, sistem SHVS-nya bisa bekerja lebih lama, sehingga diharapkan mobil jadi lebih ramah lingkungan dan sedikit tidaknya akan berpengaruh pada efisiensi bahan bakar.
Pasalnya, pada sistem SHVS ini kata Hariadi ada dua manfaat utama, yakni sebagai engine assist, dimana ISG (Integrated Starter Generator) bertugas membantu putaran mesin saat akselerasi awal.
Baca Juga: Suzuki New XL7 Hybrid Bawa Fitur Seabrek, Smart E-Mirror Sampai Door Sensing
Lalu kedua untuk menghidupkan mesin saat fitur Engine Auto Start-Stop aktif, dimana fitur ini bermanfaat mengurangi pemakaian bahan bakar saat mobil berhenti lebih dari 3 detik, misal saat terjebak macet atau berhenti di lampu merah.
Nah, .
“Tapi bukan berarti yang 6 Ah masalah, karena ISG itu sendiri begitu ngerem kan dia langsung ngisi baterai, dan ngisinya juga cepat,” tambah Hariadi.
Oh iya, menurut Hariadi, secara out put baterai lithium-ion yang 6 Ah di Ertiga Hybrid maupun 10 Ah di New XL7 Hybrid, sama saja, yakni 12 Volt.
Bahkan out put dari ISG pada New XL7 maupun All New Ertiga juga sama, yakni saat assisting engine ia mengeluarkan daya sekitar 1,8 kW.
“Sementara secara torsi ia membantu sebanyak 50 Nm,” terangnya lagi.
Jadi dengan kata lain, penambahan kapasitas baterai ini bukan untuk meningatkan performa mesin maupun usia pakai baterai (life time), melainkan lebih kea rah dirabilty kerja sistem SHVS-nya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR